Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dinamika "Sikap Optimis" terhadap Kesuksesan

2 Juni 2021   10:34 Diperbarui: 2 Juni 2021   12:37 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara garis besar kleyakinan diri dipengaruhi oleh faktor dalam diri, seberapa sulit hal yang dihadapi, dan seberapa luas pekerjaan yang akan dihadapi.

Faktor pembentuk keyakinan diri terdapat 4 hal (Bandura, 1997), yakni Enactive Mastery Experience (penguasaan seseorang dalam menghadapi hal tertentu), Vicarious Experiences (membandingkan diri sendiri terhadap kemampuan seseorang), Verbal Persuasion (dorongan orang lain), Physiological and Emotional States (kondisi fisik dan emosional seseorang. 

Orang yang memiliki keyakinan diri yang tinggi (orang yang optimis) adalah orang yang memiliki penguasaan yang luas dalam menghadapi banyak hal, mengamati tingkah laku orang lain yang juga memiliki keyakinan diri yang tinggi, dorongan secara verbal dari orang lain dalam menghadapi tugas-tugas tersebut, serta memiliki kondisi fisik dan emosional yang baik.  

Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/
Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/
Fungsi keyakinan diri ada 3 hal (Ulupi, 1995) terdiri dari pemilihan perilaku tertentu, besar usaha yang akan dilakukan dan ketekukan dalam menyelesaikan pekerjaan, cara berpikir dan reaksi emosional yang muncul.

Orang yang memiliki keyakinan diri yang bagus (optimis) akan membuat seseorang mampu memilih perilaku mana yang lebih efektif baginya, kemudian memiliki usaha dan ketekunan yang besar dalam menghadapi kesulitan dan memiliki cara berpikir dan reaksi emosional yang baik meskipun sedang menghadapi banyak hambatan dalam menyelesaikan kegiatan tertentu.

Lantas seberapa banyak manfaat dari sikap optimis? Tentu ada banyak hal yang baik yang bisa kita dapatkan. Ketika kita menginginkan hasil ujian yang baik, akan membuat kita menjadi lebih bersemangat dan akan tekun dalam menghapi tantangan demi tujuan utama tersebut. 

Begitu pula dengan tujuan-tujuan lainnya, misalnya sikap optimis dalam lulus masuk perguruan tinggi negeri, mendapatkan hasil ujian atau IPK yang sesuai ekspektasi, mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapan, keyakinan diri untuk diterima ujian CPNS, dan tujuan-tujuan besar lainnya.

Seberapa besar keyakinan diri mu dalam menghadapi semua tujuan-tujuanmu?

Daftar Pustaka :

Bandura, A. 1997. Self Efficacy : The Exercise of Control. United States of America : W.H.Freeman and Company.

Baron, Robert A. & Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 1. (Terjemahan Ratna Djuwita, dkk; Ed. Wisnu C.Kristiadi,dkk.). Jakarta: Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun