Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Depresi Lansia, Mungkinkah?

23 November 2020   10:38 Diperbarui: 23 November 2020   10:47 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lansia yang mengalami depresi bisa saja menyangkal suasana perasaan depresif, akan tetapi menyetujui adanya suasana perasaan yang tidak mengenakkan. Oleh karena itu, asesmen terhadap kondisi depresi lansia memerlukan keterampilan yang baik. Menurut Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2014  Tentang Kesehatan Jiwa, penegakan diagnosis berdasar kriteria diagnosis dapat dilakukan oleh dokter umum, psikolog klinis, dan dokter spesialis kedokteran jiwa.

Faktor munculnya depresi dibedakan menjadi dua, yakni faktor fisik dan faktor non fisik. Faktor fisik misalnya adanya gangguan neurofisiologi. Faktor non fisik bisa berupa factor psikologis, misalnya adalah hilangnya sosok pendamping hidup atau orang yang dicintai, hilangnya harga diri, serta kondisi diri yang tak berdaya (Umar, 2011). 

Kondisi lansia yang kurang memiliki kesempatan untuk mencurahkan perasaan dan berbagi kegundahan dapat menjadi faktor munculnya depresi dan perasaan negatif yang ditekan ke alam bawah sadar (Sawartuti, 2010). 

Oleh karena itu, lansia tetap memerlukan dukungan keluarga yang baik. Berbeda dengan lansia yang tinggal di panti werdha, keterdukungan oleh anggota keluarga akan berkurang bahkan hilang. Jumlah penyandang depresi pada lansia tidak sebanyak dengan depresi pada usia dewasa muda, akan tetapi pada lansia lebih sering terjadi kasus bunuh diri (Knight& Satre dalam Nevid, Rathus, dan Greene, 2003).

Sumber: https://www.dailymail.co.uk/
Sumber: https://www.dailymail.co.uk/
Kondisi kesepian karena meninggalnya pasangan hidup atau teman dekat akan membuat penurunan status kesehatan pada lansia. Penurunan fungsi yang menyeluruh pada lansia meliputi kondisi fisik (penurunan fungsi kognitif, penurunan ingatan, sakit fisik, serta berkurangnya energy), kondisi sosial (penurunan peran sosial serta penurunan status ekonomi), kondisi psikologis (penurunan harga diri, perasaan tak berdaya, serta meninggalnya orang terdekat) membuat lansia kehilangan tujuan hidup.

Selain penanganan secara farmakoterapi, lansia yang mengalami depresi juga memerlukan penanganan psikologis. Penanganan psikologis dapat dilakukan dengan psikoterapi dengan tujuan untuk mengurangi gejala yang muncul, mencegah bunuh diri, memperbaiki kemandirian serta memperbaiki kognisi, mencegah kekambuhan, serta membantu lansia untuk mengembangkan keterampilan (Semiun, 2006). 

Psikoterapi bisa menggunakan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan logoterapi. CBT memiliki kekhasan untuk penanganan kondisi kognitif dan perilaku yang dikombinasikan serta biasanya ada tugas yang harus dikerjakan setelah satu sesi terapi diselesaikan.

Logoterapi merupkan terapi psikologis yang bersifat humanistik yang memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat hidup melalui penemuan tujuan hidup yang hendak ingin dicapai. 

Jika orang terdekat anda mengalami tanda-tanda awal depresif, silakan menghubungi tenaga kesehatan (Psikolog Klinis atau Psikiater) di layanan kesehatan yang terdekat dengan anda atau bisa juga berkonsultasi awal melalui aplikasi layanan konsultasi dengan tenaga kesehatan secara daring.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sofia Rhosma. (2012). Buku Ajar Kepewatan Gerontik. Sleman : Deepublish.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun