Mohon tunggu...
Arif BudiDarmawan
Arif BudiDarmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yayasan Aurica dengan Metode Auditory Verbal Therapy untuk Membantu Anak Tunarungu Mengejar Impiannya

2 Juni 2022   20:58 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:19 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak berkebutuhan khusus tunarungu mengalami hambatan dalam proses bicara dan bahasanya yang disebabkan oleh kelainan pendengarannya. Sebagai akibat dari terhambatnya perkembangan bicara dan bahasanya, anak tunarungu akan mengalami kelambatan dan kesulitan dalam hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi. 

Hambatan utama dari tunarungu dalam proses komunikasi adalah karena miskin kosa kata dan tidak lancar dalam proses bicara. Hal ini disebabkan oleh alat-alat yang penting untuk memahami bahasa, yaitu indra pendengarannya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Pada akhir Desember 1999, beberapa orang tua yang merasa tidak puas dengan penanganan anak mereka yang mengalami gangguan pendengaran, berkumpul, berdiskusi untuk memberikan bantuan berupa informasi/sharing bagimana penanganan gangguan pendengaran yang sudah dijalani maupun yang diharapkan orang tua. 

Kelompok ini bertemu secara rutin seminggu sekali menceritakan pengalaman dan kesulitan masing-masing orang tua dalam menangani anak mereka. Semakin hari semakin banyak orang tua yang bergabung dalam kelompok ini. Kemudian kelompok ini dinamakan Surabaya Parents Support Group, dengan bertempat di RSUD dr. Soetomo dan RS. HCOS.

Kegiatannya adalah seputar pemberian Habilitasi Auditory kepada orang tua dan anak yang mengalami gangguan pendengaran, konsultasi mengenai penanganan gangguan pendengaran, menjalin hubungan dengan para profesional medis dan profesional pendidikan. 

Dengan semakin banyaknya keluarga atau orang tua anak yang bergabung, maka dipandang perlu untuk mendirikan sebuah lembaga yang mempunyai kekuatan hukum guna lebih mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan. 

Oleh karena itu dibentuklah Yayasan Aurica pada 10 September 2004 yang telah berakte Notaris bernomer 17/tahun 2004 dan ber SK Kumham C-1937.HT.01.02. Tahu 2006, dengan program dan kegiatan yang lebih beragam dan terstruktur guna menunjang keberhasilan anggota.

Arti kata Aurica, berasal dari kata Auricle = daun telinga dan Euricka salah satu motto dari Enstin yang berarti Aku Bisa, jadi bila bila digabung, arti kata Aurica adalah Meskipun ada gangguan pendengaran tapi aku bisa meraih yang aku mau.

 Yayasan Aurica adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh para orang tua anak dengan gangguan pendengaran, dengan tujuan untuk dapat turut serta membantu/mengembangkan potensi anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran, agar dapat lebih berpartisipasi dan prestasi serta dapat memiliki pilihan yang luas.

Seluruh anak-anak di Yayasan Aurica menggunakan alat bantu dengar, baik hearing aid atau cochlear implant dengan tingkat gangguan pendengaran ringan hingga berat (profound). Para orang tua yang bergabung di Yayasan Aurica memiliki harapan yang sama, ingin anak mereka dapat berintegrasi dalam lingkungan sosial mereka. Hal ini berarti dapat berkomunikasi secara verbal di dalam rumah, lingkungan rumah dan di sekolah pada umumnya.

Untuk mewujudkan tujuan pendirian Yayasan Aurica dari tahun 2004 berawal bertempat di Nginden Intan Besar Blok 1C, membuka layanan Habilitasi dengan metode AVT dan parenting, kemudian Tahun 2008 bertempat di Margorejo Indah Blok III / A 408 dan tahun 2014 sampai saat ini beralamat di Bendul Merisi Utara VII No. 8 Kec. Wonocolo -- Surabaya, 

dengan layanan yang telah berkembang tidak hanya Habilitasi Auditory, namun ada juga Kelompok Bermain (Dalam Program Pendidikan Inklusif), Taman Kanak Kanak (Dalam Program Pendidikan Inklusif), Terapi Okupasi & Sensori Integrasi, Program Pengayaan, Program Calistung, Parenting Offline maupun Online dan yang terbaru adalah Terapy Online serta Kelas AVT Online.

Hingga saat ini jumlah yang terdaftar di Yayasan Aurica ada sekitar 45 anak baik offline maupun online dengan berbagai macam gangguan pendengaran. Di Yayasan ini anak berkebutuhan khusus dengan gangguan kemampuan mendengar akan ditangani oleh terapis yang expert di bidang nya dan diberikan pelayanan sebaik mungkin dengan diberikan terapi yang cocok dengan kondisi anak tersebut. 

Metode yang diterapkan oleh Yayasan Aurica ini adalah metode Auditory Verbal Therapy. Metode ini melatih anak untuk bisa berbicara melalui mendengar. Auditory Verbal Therapy (AVT) merupakan satu terapi yang bertujuan agar anak tunarungu dapat memaksimalkan fungsi indra pendengaran dengan dibantu ABD digital maupun cochlear implant.

Pastisipasi aktif orang tua dalam proses terapi AVT ini berbanding lurus dengan peningkatan kemampuan mendengar anak. Sehingga orang tua dari anak tunarungu harus dapat menguasai prosedur pelaksanaan terapi AVT. Orang tua anak tunarungu mempunyai tugas untuk memperkuat interaksi bahasa lisan kepada anaknya karena orang tualah yang selalu berada di samping anak dalam kesehariannya. 

Aspek yang diajarkan pada metode Auditory Verbal Therapy (AVT) antara lain Aspek Bahasa, Aspek Bicara, Aspek Kognisi, Aspek Berkomunikasi, Aspek Emosi dan Interaksi Sosial, Aspek Literasi dan Aspek Motorik.

Pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2022, Namirah mencoba melakukan wawancara secara online melalui whats app chat dengan bapak Yokhanan Nugroho sebagai Staff Humas Yayasan Humas. Pak Yokhanan memaparkan dengan jelas terkait latar belakang didirikan nya Yayasan Aurica ini. Beliau juga menjelaskan metode Auditory Verbal Therapy (AVT) yang digunakan di Yayasan Aurica ini untuk menangani anak berkebutuhan khusus dengan gangguan pendengaran. 

Pak Yokhanan mengatakan bahwa " Di Yayasan Aurica ini selain anak mendapatkan layanan psikologi dan juga terapi, setiap anak diberikan juga perhatian istimewa sesuai dengan kondisi dan kekhususan yang mereka hadapi. Untuk anak anak gangguan pendengaran biasanya memiliki karakteristik yang menonjol yaitu emosional dan terlalu sensitif. 

Masih banyak masalah perkembangan lain yang butuh pendampingan secara psikologi. Sehingga mereka secara mental akan sehat dan mampu bertumbuh lebih optimal. "

Di mata pak Yokhanan anak berkebutuhan khusus adalah guru, sebab dengan kekhususan mereka dan masing-masing anak istimewa, manjadikan bapak Yokhanan selalu belajar dari mereka bagaimana harus memberikan layanan terbaik, sehingga anak-anak yang menjadi tanggung jawab nya akan berkembang secara optimal. 

Secara kekhususan mungkin sama, namun saat memberikan layanan baik terapi maupun pendidikan tidak bisa disamakan, harus benar benar memahami setiap karekteristik anak agar bisa memberikan perlakuan yang paling tepat.

 "Berberapa hal yang perlu kita pahami dari anak berkebutuhan khusus, mereka adalah manusia yang tetap membutuhkan layanan terbaik, sama seperti anak anak usia sebayanya. Dan mereka adalah anak anak dengan daya tiru yang bagus juga sehingga dengan selalu memberikan stimulasi dan contoh contoh konkret dalan berperilaku positif, maka mereka juga akan melakukan hal yang positif juga. 

Hindari membandingkan anak berkebutuhan khusus dengan saudaranya ataupun anak anak laiun disekitarnya. Berikan layanan tanpa diskriminasi. Atur system pembelajaran sedemikian rupa, sehingga tidak ada ruang untuk bulliying buat anak anak berkebutuhan khusus " papar Pak Yokhanan di akhir wawancara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun