Mohon tunggu...
Arif Bahtra
Arif Bahtra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa S.i.kom

Saya seorang freelance videographer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Kakek Lansia yang Menolak Belas Kasihan dan Menebar Insipirasi

26 Desember 2024   21:35 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:14 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Harry yang sedang asik berjualan sekaligus bercerita tentang kehidupanya. (sumber: Arif Bahtra)

Malam itu, langkahnya sempat tertahan di bawah lampu jalan yang temaram. Seorang mahasiswa mendekat, membeli camilan sambil tersenyum ramah. Harry melayani dengan sigap dan menawarkan dagangannya yang dibungkus rapi.

"Ini enak Saya jualan punya orang yang jago masaknya," ujarnya sambil tersenyum bangga.

Percakapan singkat pun terjadi. Sang mahasiswa kagum pada semangat hidup Harry yang tetap berkobar meski telah lanjut usia. Sebelum pergi, mahasiswa itu memuji keteguhan hati yang ditunjukkan kakek tersebut.

Harry tersenyum bahagia. Baginya, setiap kisah yang ia bagikan adalah bagian dari misinya untuk memotivasi orang lain, terutama generasi muda. Ketika ditanya tentang impian di masa depan, Harry menjawab dengan nada tenang.

"Saya hanya ingin tetap sehat dan bisa terus bekerja. Selama saya kuat, saya akan tetap berusaha," katanya.

Perjuangan Harry mengajarkan arti harga diri dan ketekunan. Di usianya yang tidak lagi muda, ia membuktikan bahwa semangat bekerja keras dan rasa syukur mampu mengatasi keterbatasan.

Kehadirannya di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penjual camilan, tetapi juga sebagai simbol keteguhan hati dan inspirasi bagi siapa saja yang bertemu dengannya. Ia membuktikan bahwa usia dan keterbatasan bukan alasan untuk menyerah.

Setiap hari, Harry bangun sebelum fajar untuk mempersiapkan dagangannya. Ia memastikan semua bahan yang digunakan berkualitas agar pelanggan puas. Baginya, menjaga kepercayaan pembeli sama pentingnya dengan mencari nafkah.

Pernah suatu kali, seorang pelanggan bertanya apakah Harry tidak merasa lelah menjalani hidup seperti ini. Ia hanya tersenyum dan menjawab, "Selama saya bisa bekerja, saya bahagia. Kelelahan itu hilang kalau kita tahu apa yang kita perjuangkan."

Semangat Harry bukan hanya memotivasi, tetapi juga mengubah cara pandang banyak orang tentang kehidupan. Di tengah persaingan hidup yang semakin ketat, ia tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kesederhanaan dan kerja keras.

Hidup bukan soal memiliki harta yang melimpah, melainkan tentang bagaimana menjalani hari-hari dengan keberanian dan ketekunan. Ia percaya bahwa Tuhan akan selalu memberi jalan bagi mereka yang mau berusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun