Mohon tunggu...
Arifa Zirahma
Arifa Zirahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindakan Umat Islam terhadap Orientalisme

21 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:44 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum masuk kepembahasan kita harus tau dulu apa itu Orientalis. Jadi,Orientalisme ini adalah kelompok orang --orang Barat yang mengakaji tentang dunia Timur. Baik itu masalah ke Tuhanan, praktik ibadah, ajaran maupun kebudayaan Islam. Sedikit pembahasan tentang latar belakang  munculnya Orientalisme ini adalah dikarenakan adanya perbenturan antara Islam dan Kristen di Andalusia dan Sisilia.

Sedangkan perang salib adalah sebuah motivasi terkuat bagi bangsa Eropa Kristen untuk mempelajari Islam dan adat istiadatnya. Tujuan awal dari Orientalisme ini semata-mata untuk menajatuhkan dan menjelekkan agama Islam. Seolah-olah mereka ingin menghapus agama Islam dari dunia. Dan mereka rela melakukan apa saja demi mendapatkan informasi terkait agama Islam.

Lantas bagaimana pandangan orang Islam terhadap Orientalis ini?. Apakah mereka diam saja, dan apakah disituasi seperti ini kita masih memerlukan dan menegakkan sikap toleransi?. Setelah mengetahui adanya Orientalisme ini kita sebagai umat beragama harus tetap bersikap sabar dan tenang seperti apa yang telah diajarkan dalam agama Islam kita?.

Jawabannya tentu saja tidak. Didalam agama Islam memang diajarkan untuk bersikap sabar, tenang, dan menjunjung tinggi sikap toleransi. Supaya kita bisa hidup damai tanpa adanya percekcokan antara satu agama dengan agama yang lain. Dan tentu kita sudah mengenal sikap plural, dan tidak pernah dianjurkan untuk menjadi orang yang radikal.

Namun, ketika ada orang atau oknum yang menghina dan memburuk-burukkan agama kita apalagi sampai menimbulkan fitnah terhadap agama kita, dalam hal ini kita tidak diajarkan untuk bersikap diam. Kita harus melawan, dan membela kebenaran serta membuktikan bahwan fitnah yang ditimbukan itu tidaklah benar yang mereka tuduhkan itu palsu.

Tentunya kita harus melawan dengan cara yang baik dan cerdas. Jadi bagaimana cara yang cerdas untuk melawan orang-orang seperti itu?, dan apakah cara itu ada?. Jawabannya pasti ada, ini jugalah alasannya mengapa dituntut untuk mencari ilmu dan menambah wawasan sebanyak banyaknya. Agar apabila dihadapkan masalah seperti  ini kita bisa menemukan jalan keluar yang baik secara elegan dan juga cerdas.

Apabila kita mendengar sebuah berita yang menjelekkan agama Islam dan kata katanya berisi fitnah, cacian ataupun hinaan langkah awal yang harus kita ambil bisa berupa lontaran komentar yang baik namun tepat sasaran kepada orag yang mengeluarkan berita tersebut. Selain itu kita menerbitkan buku-buku Islam keseluruh medsos.

Dengan disebarnya buku buku Islam, konten-konten tentang Islam maka dari situ kita sudah memberikan perlawanan halus terhadap orang orang yang berusaha untuk menghina Islam. Atau kita juga bisa mengundang orang yang masih menghina agama Islam kesatu acara baik itu secara online maupun offline. Bertujuan untuk berdiskusi, berdialog dengan mereka.

Kemudian Islam juga memandang Orientalis itu adalah sekelompok orang dari kaum Yahudi dan Nasrani yang tujuan mereka untuk menampakkan sikap dan sifat kebencian terhadap doktrin dan umat Islam.  Meskipun begitu, walaupun kita sudah mengetahui siapa,, bagaimana, dan apa tujuan sebenarnya dari Orientalisme itu kita tetap tidak boleh membalas menghina mereka.

Karena dalam ajaran agama Islam kita tidak pernah diajarkan untuk menjadi orang yang pendendam. Karena dalam pandangan agama Islam ketika ada seseorang yang berbuat jahat kepada kita lalu kita membalas dengan kejahatan pula, mka kita sama saja seperti mereka. Lalu kalau ada orang yang menghina kita harus sabar saja?.

Jawabannya sama seperti diatas kita tidak harus diam melainkan kita harus membalas dan melawannya dengan cara yang sopan dan cerdas. Kita harus membalasnya dengan sebuah sikap yang bijaksana. Kita gunakan akal dan fikiran untuk melawannya, bisa saja akal dan fikiran itu kita tuang dalam bentuk sebuah karya tulis.

Baik itu artikel, jurnal, buku,ataupun novel dan lain sebagainya. Apalagi zaman sekarang ini semakin berkembangnya teknologi yang membuat jalur dakwah islam semakin mudah. Misalnya ketika ingin berdakwah dan ingin menyampaikan kebenaran Islam kita tidak perlu repot lagi untuk menyebrang antara satu desa ke desa lain, cukup dengan meupload kajian dakwah ke medsos.

Dan kalau kita lihat lagi orang --orang sekrang sudah banyak yang tidak menyukai aktifitas membaca, melainkan mereka lebih suka menonton video. Lantas bagaimana kita bisa mengenalkan pemikiran agama Islam kepada mereka, sedangkan mereka sendiri sudah anti dengan tulisan dan sudah tidak mau membaca?.

Kalau begitu situasinya kita tidak boleh mati kutu dengan zaman. Kalau memang masyarakat sekarang sudah tidak suka membaca maka sebisa mungkin kita juga harus bisa mengikuti kebiasaan baru mereka yakni menonton.  Jadi kita juga harus membuat siaran dakwah Islam berupa video.

Selain membuat video untuk menarik masyarakat khususnya orang-orang yang tidak suka terhadap agama Islam juga bisa tertarik pada video konten dakwah Islam yang kita buat. Tentunya video tersebut harus bersifat kreatif dan juga unik. Jadi tantangan Islam untuk melawan orientalisme  kita tidak hanya harus cerdas, bijaksana, tegas, tetapi kita harus kreatif demi melewati tantangan dan rintangan globalisasi, dan juga bisa beradaptasi dengan zaman yang modern, dimana elektronik dan internet menjadi segala-galanya dimasa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun