Descartes mengatakan bahwa aku berfikir maka aku ada. Â Dari sini dapat kita memahami bahwa beliau memaknai arti hidup yang sebenarnya itu kita harus berfikir. Kalau ada manusia yang tidak pernah berfikir atau menggunakan akalnya maka sama saja dengan mayat hidup. Yang hanya berjalan diatas muka bumi tapi pernah diakui, dan tidak tau apa fungsi ia ada.
Nah, untuk jawaban atas pertanyaan apakah kita bermain medsos saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa kita ada didunia. Â Kalau hanya sekedar bermain dan menonton video tanpa memberikan respon kita masih saja belum dikenal dan diakui keberadaannya. Â Jadi selain bermain medsos kita juga harus selalu aktif dimedsos sebagai tanda bahwa kita ini masih hidup.
Mungkin menyebarkan foto lucu, video pelajaran, motivasi, puisi, atau bahkan membuat karya tulis. Karya tulis seperti artikel, novel, cerbung, dan lain sebagainya, yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Â Tidak ada manusia yang hidup tanpa sebuah bakat, Tuhan menciptakan hambanya pasti dibekali dengan suatu keahlian.
Mulai sekarang pikirkanlah apa kemampuan anda, dan apa kelebihan yang dapat anda tuangkan dan upload kemedsos sehingga anda bisa dikenal oleh dunia. Zaman kini tidak harus menjadi orang yang pintar saja untuk terkenal, tapi juga banyak cara lain.
Kata aku berfikir maka aku ada, tidak hanya berlaku untuk orang yang pintar dalam bidang pendidikan, entah itu matematika, bahasa inggris, dan lain sebagainya. Tapi, perumpamaan aku berfikir maka aku ada itu berlaku untuk semua orang yang bernyawa.
Misalnya menjadi konten creator, youtuber, tiktoker, selebgram, mereka juga harus selalu memikirkan konten apa lagi yang harus diupload  besoknya. Karya apa lagi yang harus dibuat besoknya. Itu juga sudah menandakan bahwa kita juga bagian dari argumen Descartes yakni aku berfikir maka aku ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H