ini benar-benar menguras pikiran, membuatku tak bertenaga dan sangat tak berdaya
kulihat dari hari ke hari dia mampu tersenyum tanpa melibatkanku
tawanya lepas, matanya berair, tanda bahwa kebahagiaan itu tumbuh dari dalam jiwa, bukan dibibir semata
tak boleh kutangisi semua ini, tak boleh kukatakan perasaan ini
haruskah kuhapus semua kenang bersamanya ?
tidak mungkin.. meskipun lembar-lembar pembicaraan kita, lembar-lembar gambar tentang kita tak pernah lagi kusentuh.
otak ini sudah rapuh sejak hari Sabtu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H