Matanya terlalu hening. Bukan mati, melainkan tidak ada kehidupan didalam sana.
Dalam setiap tarikan nafasnya, tidak ada kesungguhan bahwa dia menantikan pertemuan kita.
Dalam setiap sambar yang diucapkan ketika aku menyediakan pernyataan,Â
Seperti cambuk tapi tak cukup kuat untuk membuatnya membekas.
Apa? Apa yang membuat dia gelisah? Kegelisahan yang se acuh itu.
Gawainya tak berdering, tak bergeser sedikitpun dari pertama dia meletakkannya.
Jiwanya bergeming, menahan keingin beranjak menyudahi pemandangan yang sehsrusnya ia impikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H