Mungkin aku bisa pura-pura tuli.
Pura-pura buta. Pura-pura bisu.
Atas apa yang kau lontarkan selama ini.
Bila kau tlah menyatakan begitu besarnya cintamu padanya.
Sudut matamu memancarkan bahwa dialah segalanya kini.
Hingga kau hampir tak bisa membelaskasihani hal lain selain dirinya.
Keikhlasanmu ku maklumi.
Kalap dalam amarah tak mungkin dapat kupadamkan.
Kau lebih tahu apapun yg baru kuketahui kemarin.
Kumaafkan maafmu, kurelakan ketidakpedulianmu.
Sesekali aku akan datang, memastikan atau sekedar melihat, bahwa kau masih sangat tak ingin kehilangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H