Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi dari bukti audit, seperti relevansi harus berhubungan sesuai tujuan audit yang sudah dibuat pemeriksa. Pemeriksa diminta berhati hati terhadap hubungan antara bukti audit dan tujuan audit. Karena bukti audit menjelaskan subsatansi ekonomi berdasarkan asersi.
Selanjutnya Sumber. Beberapa sumber pemeriksa akan mempengaruhi kompetensi. Menurut SAS 31 (AU 326.19) sumber informasi terhadap kompetensi sebagai berikut :
Bukti didapatkan dari sumber independent di luar perusahaan, bukti itu bisa membuat klien memiliki keyakinan yang besar. Efektif struktur pengendalian internal membuat keyakinan tentang reabilitas laporan keuangan . Ilmu yang didapatkan langsung dari pemeriksa melalui pemeriksaan fisik.
Ketepatan Waktu sangatlah penting dalam verifikasi aktiva lancar, hutang lancar, saldo laporan laba rugi, dan arus kas. Pemeriksa harus memperoleh bukti klien yg telah melakukan proper cutoff mengenai transaksi kas, penjualan, serta pembelian pada tanggal laporan keuangan.
Selanjutnya objektivitas, bukti audit yang didapatkan dari sumber independen internal entitas, lebih objektif daripada bukti audit berdasarkan dari klien sendiri.
Pengklasifikasian prosedur audit, pemeriksa melakukan aturan audit sebagai pendukung pendapat terhadap laporan keuangan.
Aturan untuk memperoleh pemahaman, ketika melakukan pemeriksaan biasanya melakukan aturan-aturan agar mencapai pengetahuan terkait perusahaan dan usaha klien. Beberapa langkah langkah tertuju pada pengetahuan mengenai hal-hal penting atau pengetahuan karakteristik klien utama pada perusahaan tersebutaturan ini dapat mempermudah pemeriksa untuk mengetahui risiko salah saji material asersi, ataupun untuk memerikan keputusan mengenai material terhadap pengguna laporan keuangan.
Pengujian pengendalian dilaksanakan agar mendapatkan bukti pemeriksa mengenai efektivitas perencanaan dan keputusan serta langkah langkah struktur pengendalian internal. Pemeriksa bisa melakukan pengujian efektivitas pengendalian menggunakan penambahan data uji yang memiliki kesalahan terhadap total batch serta memperhatikan hal yang terjadi pada data uji.
Pengujian Substantif membuat bukti mengenai kelayakan asersi laporan keuangan pelanggan.
Pengujian secara rinci atas jual beli yang terdapat dalam sebuah akun tertentu, seperti melaksanakan pemeriksaan dokumen pada saldo akhir secara langsung, selain itu melaksanakan konfirmasi langsung
pada pelanggan mengenai saldo piutang usaha.