Mohon tunggu...
Arifathul Khoiriyah
Arifathul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Kertas Kerja Terhadap Kualitas Laporan Audit

31 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 1 Januari 2023   15:36 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arifathul Khoiriyah

Sri Dewi Wahyundaru

(Akuntansi FE Unissula)

Dalam membuat Laporan Audit yang baik dan berkualitas tentunya diperlukan kertas kerja. Nah, Apa yang anda ketahui tentang kertas kerja ? Pada pembahasan ini saya membahas tentang Pengertian dari Kertas Kerja, Tujuan dari Kertas kerja, Tata cara membuat Kertas kerja, dan Kualitas Laporan pemeriksaan.

Pengertian dari Kertas Kerja 

Kertas kerja Audit adalah dokumen yang dimiliki pemeriksa yang memuat tentang aturan pemeriksaan, pengecekan yang dilakukan, data atau pemahaman yang diterima serta kesimpulan  yang diperoleh selama pemeriksaan. (AU 339.03). Informasi yang dimuat didalam kertas kerja audit tersebut menjelaskan bahwa pemeriksa telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan aturan yang berlaku dan standar pemeriksaan yang diputuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Kertas kerja yang baik harus memuat prosedur yang dilakukan oleh auditor. Prosedur pengujian ini biasanya disajikan dalam bentuk laporan pengujian. Temuan audit yang diamati juga disertakan dalam dokumen kerja ini sebagai bukti untuk memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan. Misalnya, kelemahan pengendalian internal diamati di seluruh organisasi klien. Kertas kerja juga memuat usulan penyesuaian audit (jika ada) dan kesimpulan audit.

Isi dari Kertas Kerja

Berdasarkan SA Seksi 399 Paragraf 05 Kertas kerja berisi tentang kecocokan antara Laporan Keuangan ,Catatan Akuntansi, serta informasi lain yang sesuai dengan standar pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor. Selain itu Kerjas kerja biasanya juga berisi dokumentasi yang pertama kali menunjukkan bahwa audit telah terencana serta terpantau dengan baik sesuai dengan standar pekerjaan lapangan yang pertama, kemudian standar kedua yaitu pengetahuan terhadap struktur pengendalian intern yang dapat merencanakan pemeriksaan, konsep, waktu, serta tempat pengujian dilaksanakan.Selanjutnya bukti pemeriksaan sudah didapatkan Prosedur Pemeriksaan sudah ditetapkan, dan pemeriksaan telah dikerjakan kemudian dapat memberikan bukti yang kompeten sehingga bisa memberikan pendapat terhadap laporan  keuangan yang diperiksa sesuai dengan standar lapangan pekerjaan yang terakhir.

Tujuan dari  Kertas Kerja 

Pembuatan Kertas Kerja Audit memiliki beberapa tujuan , Seperti : mengatur dan mengontrol pelaksanaan seluruh tahapan pemeriksaan yang bisa dilakasanakan dengan kertas kerja. memberikan dukungan terhadap pendapat auditor atas laporan keuangan yang diperiksa sehingga Pemeriksa dapat membuktikan bahwa pemeriksa telah melakukan audit sesuai dengan peraturan, menunjukkan bahwa laporan keuangan telah disusun dengan benar, dan sebagai acuan atau panduan untuk audit selanjutnya.

Jenis Jenis dari Kertas Kerja 

Didalam suatu audit terdapat beberapa jenis dari kertas kerja , seperti :

  • Kertas Kerja Audit neraca saldo. Kertas kerja Audit neraca saldo ialah kertas kerja terpenting didalam pemeriksaan, kerena kertas kerja ini menghubung antara akun buku besar pelanggan dan akun-akun didalam laporan keuangan. Selain itu, juga digunakan sebagai dasar dari semua kertas kerja audit individual dan berisikan bukti pemerikasaan dari seluruh pemeriksaan.
  • Skedul dan analisis. Skedul dan Analisi dipakai untuk sebagai bukti yang pendukung dalam kertas kerja neraca saldo. Apabila ada beberapa akun buku besar yang disatukan maka harus dibuat skedul kelompok atau skedul utama.
  • Memorandum pemeriksaan serta dokumentasi dari informasi penguat. Memorandum pemeriksaan adalah informasi tertulisa dari auditor dalam bentuk naratif. Memoranda berisi petunjuk tentang prosedur audit. pemeriksa juga Menyediakan catatan pemerikaan untuk mendokumentasikan informasi yang relevan.

Teknik Untuk Pembuatan Kertas Kerja

Teknik dasar yang dapat dipakai dalam membuat kertas kerja pemeriksaan adalah:

  • Judul. Kertas kerja harus memiliki nama klien, judul pemeriksaan , tempat dan waktu atau periode tes.
  • Nomor indeks. Kode atau nomor indeks diberikan pada setiap kertas kerja untuk tujuan pengarsipan atau identifikasi.
  • Referensi atau acuan silang. Informasi didalam kertas kerja harus didapatkan dari kertas kerja lain atau dirujuk silang dengan informasi yang dipakai dalam kertas kerja lain.
  • tanda yang benar Simbol yang dipakai dalam kertas kerja Audit memperlihatkan bahwa pemeriksa melakukan beberapa prosedur atau aturan atas unsur-unsur yang diaudit.
  • Tanda Tangan Auditor dan Tanggal. Sesudah mengerjakan setiap tugas. Editor dan penguji harus memberikan tanda tangan dan tanggal pada kertas kerja.

Kualitas Laporan Pemeriksaan.

Menurut SPKN atau Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Keputusan BPK-RI Nomor 01 Thn 2007 menyatakan bahwa kualitas hasil Pemeriksaan : "Laporan temuan audit yang melibatkan defisiensi pengendalian internal, penipuan, ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan, dan kelalaian, harus disertai dengan komentar manajemen atau mereka yang bertanggung jawab atas entitas yang diaudit atas pengamatan dan rekomendasi, dan tindakan perbaikan yang direncanakan."

Berdasarkan Keputusan Menteri bidang reformasi administrasi Nomor PER/05/M.PAN/03/2008, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara wajib digunakan untuk mengukur kualitas rekening tahunan, khususnya rekening APIP. Lampiran 3 Bagian 17 SPKN menyatakan: "Tingkat kegunaan pekerjaan audit tidak terletak pada hasil audit yang dilaporkan atau rekomendasi yang dibuat, melainkan pada efektifitas kesepakatan yang diupayakan oleh auditee. Manajemen auditee bertanggung jawab untuk menindaklanjuti rekomendasi dan menetapkan dan memelihara proses dan sistem informasi untuk melacak status tindak lanjut dari rekomendasi yang dimaksudkan auditor.Jika manajemen tidak memiliki metode seperti itu, auditor harus merekomendasikan agar manajemen memantau status pengawasan berdasarkan rekomendasi auditor.Lanjutan perhatian terhadap temuan audit yang signifikan dan rekomendasinya dapat membantu auditor untuk memastikan bahwa manfaat dari audit yang dilakukan dapat direalisasikan."

Daftar Pustaka

Hidayat rahmat, Lubis, R. S. D. (2020). Pemeriksaan Akuntansi 1 (Auditing 1). Kencana.

BPK RI, 2019, Mengenal Lebih Dekat BPK Sebuah Paduan Populer, Biro Humas Dan Luar Negeri BPK RI

Hidayat, N. (2020). Pengaruh Kompetensi dan Penugasan Teknologi Terhadap Kualitas Audit. Universitas Pendidikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun