Mohon tunggu...
Arif Syamsul
Arif Syamsul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Utopis

Universitas Pasundan

Selanjutnya

Tutup

Music

Selisik Balutan Seksual pada Lagu

30 September 2023   19:22 Diperbarui: 30 September 2023   19:29 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya mendengarkan lagu ini sekitar 2011, saya lupa tepatnya kapan. Respon saya ketika mendengar lagu bagus itu. Pertama saya merasa iri, kedua merasa kesal karena inspirasi dari tuhan kenapa lagu ini bukan saya yang dapat,” ucap Iga dikutip dari YouTube Sounds From The Corner bertajuk Sounds From The Corner : Collaboration #1 Efek Rumah Kaca x Barasuara, Kamis (9/7).

Tangkap layar YouTube Sounds From The Corner bertajuk Sounds From The Corner : Collaboration #1 Efek Rumah Kaca x Barasuara
Tangkap layar YouTube Sounds From The Corner bertajuk Sounds From The Corner : Collaboration #1 Efek Rumah Kaca x Barasuara

Akan ke manakah aku di bawanya
Hingga saat ini menimbulkan tanya
Engkau dan aku menuju ruang hampa
Tak ada sesiapa, hanya kita berdua

Bait awal dibuka secara eksplisit. Hal itu menggambarkan seorang laki-laki yang membawa pasangannya ke suatu tempat—bisa dibilang mengajak ke bilik kamar.

Kau belah dadaku, mengganti isinya
Dihisap pikiranku, memori terhapus
Terkunci mulutku, menjeritkan pahit

Bait selanjutnya, Cholil dkk. mengutarakan secara implisit dalam mulanya adegan seksual. Klausa  Kau belah dadaku, mengganti isinya memperhalus makna mulai terbenamnya p*nis yang masuk membelah kenikmatan v*gina. 

Adegan mengulum p*nis pun terpampang secara tersirat dalam klausa Dihisap pikiranku, memori terhapus. Klausa Terkunci mulutku, menjeritkan pahit menghaluskan makna saat wanita sedang “mendesah” karena menikmati kenikmatan berhubungan intim.

Engkau dan aku: bumi dan langit

Sepenggal baris di atas Cholil haluskan dari makna yang menggambarkan posisi dua orang insan yang tengah berpadu kasih di atas ranjang: perempuan bagai bumi, cowok bagai langit, atau sebaliknya.

Masih banyak lagu yang memiliki pesan seksual. Ingat, ini hanya analisis liar saja yang berusaha untuk menjawab segala keresahan dan kekaguman penulis kepada karya-karya super ciamik itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun