Metode yang digunakan penulis ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis studikasus tentang terjadinya paktor kemiskina,teknik pengumpulan data dan dokumentasi,dan informasi media sosial,dan analisis penulis dalam penelitian ini adalah pengumpulan data informasi media sosial,penyajian data impormasi resmi,dan penarikan kesimpulan.
Kata kunci: paktor paktor kemiskina, masyarakat individu dan kelompok,dan dampaknya kepada orang sekitar.
Pendahuluan:
Kemiskinan merupakan tantangan serius yang memengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia. Fenomena ini tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga menciptakan dampak sosial, kesehatan, dan pendidikan yang signifikan. Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan, dampaknya terhadap individu dan masyarakat, serta solusi-solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini.
Kemiskinan tidak hanya terbatas pada kurangnya sumber daya finansial, tetapi juga melibatkan akses yang terbatas terhadap pendidikan berkualitas, pelayanan kesehatan yang memadai, dan peluang ekonomi. Kondisi ini sering kali berdampak pada suatu daerah atau kelompok masyarakat tertentu, menciptakan kesenjangan yang dapat bertahan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Melalui pemahaman mendalam tentang akar permasalahan kemiskinan, diharapkan dapat dirumuskan kebijakan dan tindakan yang lebih efektif untuk mengentaskan kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan komitmen bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif. Dengan melihat secara seksama faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan dan dampaknya yang luas, kita dapat merancang langkah-langkah konkret menuju masyarakat yang lebih makmur dan berkeadilan.
Paktor-paktor terjadinya kemiskinan:
1.Ketidaksetaraan Ekonomi:
*Distribusi pendapatan dan kekayaan yang tidak merata dapat menyebabkan kelompok tertentu tetap dalam kondisi kemiskinan.
2.Kurangnya Pendidikan dan Keterampilan:
*Keterbatasan akses atau kurangnya pendidikan dan keterampilan yang relevan dapat membuat seseorang kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang memadai.