Mohon tunggu...
arif ardliyanto
arif ardliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis, pengajar, entrepreneurship

Saya pernah bekerja sebagai tukang tulis media cetak nasional, saat ini ingin menularkan pengalaman yang pernah diperoleh. Namun saya juga pengen belajar untuk ditularkan kembali

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maknai Jersey 21 Jokowi "Pemain Cadangan atau Harapan"

5 November 2019   14:30 Diperbarui: 5 November 2019   14:50 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyum bahagia tersungging dibibir Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. Kebahagian ini terlihat setelah orang nomor satu Indonesia ini menerima jersey khusus di sela-sela Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang berlangsung di Bangkok, Thailand, dari FIFA.

Pemberian jersey ini dilakukan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dato' Lim Jock Hoi dan Infantino. Dalam pemberian itu, juga diadakan MoU (kerjasama) yang berbicara mengenai pengembangan dan peningkatan sepak bola dengan tujuan mendorong pembangunan sosial serta gaya hidup sehat di kawasan.

Yang menarik, sebagai tanda penghormatan terhadap pimpinan negara ASEAN, FIFA secara khusus memberikan jersey. Untuk jersey nomor punggung 9 diperuntukkan bagi para kepala pemerintahan. Sementara nomor punggung 10 diberikan kepada para kepala negara. Khusus Presiden RI, FIFA memberikan jersey nomor punggung 21.

Pemberian jersey ini tanpa ada maksud, FIFA secara tidak langsung memberikan ucapan selamat kepada Jokowi karena Indonesia berhasil menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. Untuk itu, bukti dukungan dari FIFA adalah adanya jersey yang dibuat secara khusus dan langsung diberikan Jokowi.

Sebuah kehormatan, tetapi jika dilihat dari sisi yang lain maka jersey nomor punggung 21 memiliki makna berbeda dari kebiasaan pemain. Bagi seorang pemain, jersey nomor 21 mencerminkan bukan striker utama, tetapi pemain cadangan yang menunggu pemain utama cidera ketika ingin turun bermain.

Tidak ada kebanggan bagi striker saat memakai nomor punggung 21, karena memang sangat jarang sekali striker memakai jersey 21. Rata-rata, mereka mendapatkan nomor punggung 9 dalam sebuah tim. Bagi striker, nomor punggung 9 memberikan motivasi tersendiri untuk mencetak gol.

Meskipun tidak mendapatkan nomor keramat, Jokowi tetap percaya diri dengan gaya senyum khasnya. Baginya, jersey dari FIFA bernomor 21 menandakan harapan dan kebanggaan, karena Indonesia berhasil sebagai penyelenggara Piala Dunia tahun 2021 mendatang. Harapan karena Indonesia bakal semakin dikenal dunia, pariwisata yang menjadi target pengembangan pada pemerintahaannya kali ini bakal berhasil.

Sebab, Indonesia memiliki berbagai pulau yang memiliki lokasi pariwisata di masing-masing daerahnya. Penikmat bola mancanegara bakal disuguhkan dengan keindahan alam Indonesia, saat jeda mereka akan digiring melihat lokasi-lokasi wisata diberbagai pelosok daerah.

Untuk itu, daerah-daerah juga harus mempersiapkan diri dan melakukan kreativitas dan inovasi atas lokasi pariwisata. Jika itu tidak dilakukan, maka harapan untuk mengenalkan pariwisata Indonesia akan lenyap. Event Piala Dunia hanya lewat, tanpa ada bekas sedikit-pun. Jika pariwisata berhasil dikenalkan, maka kebanggaan terhadap event Piala Dunia yang ditandai pemberian jersey akan muncul dari seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Decak kagum tanpa caci maki akan keluar dari masyarakat, karena meraka akan mengagumi Indonesia yang memiliki ribuan pulau dengan keindahan alam. Wisatawan luar negeri akan semakin 'gandrung' terhadap pariwisata tanah air.

Kondisi inipun disadari pemerintah, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebtukan, ada empat kerjsama yang dilakukan antara ASEAN dengan FIFA yakni, pertama adalah promotion of sport integrity, sport for development, dan ketiga FIFA football for school programme, serta professional capacity building.

Artinya promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia bukan hanya melulu sepakbola, melainkan sajian-sajian budaya, pariwisata, dan menunjukan keramahan masyarakat terhadap dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun