Mohon tunggu...
arif ardiansyah
arif ardiansyah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Saya suka touring motor untuk mengeksplorasi daerah dan menemukan petualangan baru di setiap perjalanan. Selain itu, saya memiliki minat mendalam sastra, filsafat, dan budaya, yang memperkaya pemahaman saya tentang dunia dan kehidupan. Saya juga suka mengajar, berbagi pengetahuan, dan inspirasi dengan orang lain, menjadikan pengalaman belajar sebagai perjalanan yang bermakna bagi saya dan mahasiswa saya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Fenomena Nongkrong Lama di Coffee Shop: antara Kenyaman dan Tantangan Bisnis

23 Juni 2024   18:56 Diperbarui: 23 Juni 2024   19:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Fenomena Nongkrong Lama di Coffee Shop: Antara Kenyamanan dan Tantangan Bisnis

Di tengah riuh rendah kehidupan kota, coffee shop menjelma menjadi oase modern bagi para urbanites yang haus akan produktivitas. Bayangkan saja, segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah bisa menjadi tiket VIP untuk berjam-jam "kerja keras" di sudut nyaman ber-AC. Di sini, para pejuang laptop duduk manis menguras Wi-Fi, sementara sang pemilik tempat menghitung kerugian sembari tersenyum kecut. Oh, betapa ironisnya; mereka yang datang dengan niat mulia untuk menggerakkan roda ekonomi justru menjadi beban terselubung. Fenomena nongkrong lama di coffee shop ini layak kita bedah, antara kenyamanan yang dirasakan pelanggan dan tantangan bisnis yang harus dihadapi pemilik.

Coffee shop telah menjadi tempat favorit bagi banyak orang untuk bekerja, belajar, atau sekadar berkumpul dengan teman. Namun, fenomena pengunjung yang duduk berlama-lama dengan hanya memesan satu minuman menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik coffee shop. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang mengapa orang lebih produktif di coffee shop, tantangan yang dihadapi pemilik coffee shop, dan solusi untuk mengatasi masalah ini.

Tidak jarang kita mendengar cerita tentang seseorang yang menghabiskan waktu hingga 5-6 jam di coffee shop. Dalam durasi tersebut, berbagai kegiatan bisa dilakukan, mulai dari bekerja, mengerjakan tugas, hingga ngobrol santai dengan teman. Ada beberapa alasan mengapa coffee shop menjadi tempat yang ideal untuk berbagai aktivitas ini.

Suasana yang nyaman, betul dut.. ya  Coffee shop menawarkan atmosfer yang sulit ditandingi oleh ruang kerja di rumah atau kost. Pencahayaan yang lembut menyejukkan mata, desain interior yang estetis menenangkan pikiran, dan aroma kopi yang menguar di udara menambah sensasi relaksasi. Kombinasi elemen-elemen ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Pengunjung bisa duduk di kursi empuk, ditemani alunan musik jaz lembut, merasa seperti di rumah sendiri namun tanpa distraksi rumah tangga.

Lalu. fasilitas Lengkap,  yoii cuy...  keunggulan coffee shop tidak hanya pada suasana, tetapi juga pada kelengkapan fasilitas yang disediakan. Wi-Fi gratis dengan koneksi yang stabil menjadi daya tarik utama bagi para digital nomad dan pelajar yang bergantung pada internet untuk menyelesaikan tugas. Colokan listrik yang tersebar di berbagai sudut memastikan perangkat elektronik tetap terisi penuh, memungkinkan sesi kerja panjang tanpa gangguan. Meja-meja yang luas menyediakan ruang yang cukup untuk laptop, buku catatan, dan cangkir kopi, menciptakan stasiun kerja sementara yang sempurna.

Namun, kenyamanan dan fasilitas yang disediakan coffee shop sering kali tidak berbanding lurus dengan pemasukan pemilik tempat. Banyak pengunjung yang duduk berlama-lama dengan hanya memesan satu minuman. Fenomena ini sering dijadikan bahan guyonan: "Pesan segelas teh manis, tapi duduknya sampai tempat tutup." Guyonan ini menggambarkan bagaimana pengunjung bisa menghabiskan waktu berjam-jam di coffee shop tanpa memberikan pemasukan yang signifikan bagi pemiliknya.

Salah satu cara untuk mengatasi pengunjung yang duduk terlalu lama adalah dengan menetapkan aturan minimum order atau batasan waktu untuk penggunaan tempat duduk. Misalnya, satu minuman berlaku untuk dua jam penggunaan tempat duduk. Setelah dua jam, pengunjung diharuskan memesan lagi atau meninggalkan tempat.

Memberikan diskon atau paket khusus untuk pembelian kedua dan seterusnya bisa menjadi cara efektif untuk mendorong pengunjung memesan lebih banyak. Misalnya, memberikan diskon 10% untuk pembelian minuman kedua atau paket bundling makanan dan minuman dengan harga khusus.

Coffee shop dapat menyediakan area khusus untuk orang yang bekerja atau mengerjakan tugas dengan aturan penggunaan tertentu. Area ini bisa dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap dan nyaman, namun dengan aturan minimum pembelian atau batasan waktu yang lebih ketat.

Menawarkan paket keanggotaan atau berlangganan bisa menjadi solusi jangka panjang. Dengan keanggotaan, pengunjung membayar biaya bulanan untuk mendapatkan manfaat khusus, seperti diskon, akses ke area eksklusif, atau penawaran khusus lainnya. Ini bisa membantu coffee shop mendapatkan pemasukan tetap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun