Mohon tunggu...
Arif Alfi Syahri
Arif Alfi Syahri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

"Hanya Mahasiswa biasa yang mencoba untuk berkarya." •Jurusan : PAI, STAI-PIQ Sumatera Barat •Instagram : @muhammadarifalfisyahri •Email : arifalfisyahri94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Roger Garaudy, Intelektual Prancis yang Dibenci Eropa

24 Oktober 2023   14:50 Diperbarui: 24 Oktober 2023   19:51 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya kian hangat diperbincangkan  karena karyanya yang paling kontroversial di Barat yaitu "The Founding Myths of Modern Israel" (1982), di mana ia mengkritik dasar-dasar ideologis Israel dan mempertanyakan tentang sejarah Israel dan Holocaust. Buku ini memantik api kemarahan di Barat, terutama dari pihak Yahudi yang menyebutnya sebagai penentang Holocaust.

Media pro-Israel dan Zionis melancarkan serangan-serangan terhadapnya, menggambarkannya sebagai seorang rasis dan anti-Semit.

Garaudy juga dipecat dari Partai Komunis Prancis pada tahun 1970 karena kritik tajamnya terhadap komunisme. Ia harus mengorbankan jabatannya di 30 Lembaga Ilmiah di Eropa setelah mengumumkan keislamannya.

5. Akhir Hayat

Roger Garaudy dihukum oleh pengadilan di Prancis pada tahun 1988 karena pernyataan-pernyataannya yang dianggap melanggar undang-undang negara tersebut yang melarang penyangkalan Holocaust. Ia akhirnya meninggal dalam usia ke 98 tahun pada Rabu (13/06/2012) di Paris. 

6. Pelajaran yang Bisa Kita Petik

Pada tahun 1986 ia mendapatkan Penghargaan Internasional Raja Faisal, yang disponsori oleh Yayasan Raja Faisal karena dianggap memiliki kontribusi dan pengaruh yang besar dalam peradaban Islam.

Roger Garaudy adalah bukti bahwa kebebasan berbicara, toleransi, menjunjung tinggi pengetahuan dan perbedaan pandangan yang selalu mereka dengungkan kepada Dunia tidaklah benar-benar terimplementasi dengan baik dalam masyarakat Barat.

Selama ini kita dibuat terkesima dan takjub dengan peradaban maju di Barat, menjadikannya acuan sebagai tolak ukur dari kemajuan. Padahal jikalau Barat itu benar-benar menjunjung tinggi kebebasan, toleransi dan Ilmu Pengetahuan, sudah tentu mereka tidak akan membenci dan mencederai Islam dengan tuduhan dusta dan nista yang acap kali mereka lontarkan, karena semua nilai-nilai itu sudah ada dalam ajaran Islam jikalau mereka mau mempelajari dengan hati dan pikiran yang terbuka.

Kisah Roger Garaudy di atas menyuguhkan inspirasi yang semakin meneduhkan hati dan meneguhkan Iman kita bahwa jikalau ilmu pengetahuan digunakan sebagai sarana untuk mencari suatu kebenaran maka Islam adalah agama yang paling Ilmiah karena Islam adalah agama yang paling benar, maka siapa yang mencari selain Islam berarti ia telah berpaling dari kebenaran. 

Penulis teringat nasehat Ustadz Muslim M. Ag. Dosen Ilmu Tafsir STAI-PIQ ketika memberikan materi kuliah di kelas, beliau berpesan "bahwa bagaimanapun seseorang itu berusaha mencari kebenaran, ujung-ujungnya pasti ke Islam juga...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun