Mohon tunggu...
Arif Alfi Syahri
Arif Alfi Syahri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

"Hanya Mahasiswa biasa yang mencoba untuk berkarya." •Instagram : @alviysyahri •Email : arifalfisyahri94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Journey | Sepenggal Kisah dari Madrasah

18 Oktober 2021   16:04 Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:04 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dengan salah seorang guru KKN 2017/2018 | Dok. Pribadi

Foto diatas diambil saat jam pelajaran selesai, bersama Bapak Zikri Hanafi, Beliau melaksanakan tugas KKN di MAN 3 Solok tempat saya dan teman-teman bersekolah kala itu. Saya memilih foto diatas karena itu saja foto saat kami masih dalam "formasi lengkap".

Sesaat setelah saya menemukan foto tersebut, saya berfikir ada banyak kenangan yang mewarnainya. Sangat disayangkan apabila warnanya memudar dan hilang ditelan masa. Oleh sebab itu saya mencoba menguraikan kenangan-kenangan kala itu dalam sebuah tulisan dan mengajak pikiran kembali "reunian" dengan masa lalu.

Berikut sepenggal kisah yang cukup menarik saat di Madrasah.

1. Awal Berkenalan

Setelah tamat dari MTsN 1 Lembah Gumanti, saya melanjutkan sekolah di MAN 3 Solok yang jaraknya tidak jauh dari rumah saya, saat menginjakkan kaki untuk pertama kalinya disana saya masih merasa asing dan canggung bila bertemu dengan orang-orang baru, namun lambat laun saya mulai nyaman beradaptasi dengan lingkungan tersebut.

Saat pengumuman penjurusan saya masuk jurusan keagamaan (IPK) meskipun pilihan utama saya waktu itu IPS. Namun kini saya menyadari betapa beruntungnya saya masuk jurusan tersebut. 

Pada awalnya kami berjumlah lebih dari 30 orang, saya tidak ingat betul persis berapa jumlahnya. Namun seiring berjalannya waktu mulai berkurang karena berbagai macam faktor. Ada yang pindah sekolah, memilih bekerja dan faktor lainnya.

2. Sosok Guru yang Seperti Ibu

Saat naik kelas pasti Wali Kelas akan berganti, begitu juga dengan kelas-kelas lain, namun berbeda dengan Wali Kelas kami yang betah mendampingi kami hingga menyelesaikan sekolah di sana. 

Layaknya remaja-remaja pada umumnya sudah tentu ada saja tingkah nakal kami, hingga beberapa orang dari kami sudah merasakan  getir pahitnya keluar masuk ruang "interograsi", kalau tidak di ruang BK (Bimbingan & Konseling) ya ruang Kepala Sekolah dan " diroasting" habis-habisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun