Mohon tunggu...
Arif Alfi Syahri
Arif Alfi Syahri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

"Hanya Mahasiswa biasa yang mencoba untuk berkarya." •Jurusan : PAI, STAI-PIQ Sumatera Barat •Instagram : @muhammadarifalfisyahri •Email : arifalfisyahri94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Filipina: Islamisasi, Kristenisasi, dan Kolonialisasi

20 Juli 2021   18:33 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:05 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filipina merupakan sebuah negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di lingkar Pasifik Barat. Negara ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi, terutama bila tiba musim penghujan khususnya di wilayah barat dan utara. Filipina juga memiliki sejarah panjang yang sangat kompleks, dan tentunya menarik untuk dipelajari.

1. Islam Filipina Masa Silam  

Sebagian besar penduduk Filipina saat ini memeluk agama Katolik Roma, selain itu terdapat muslim minoritas di wilayah Mindanao, Palawan dan Kepulauan Sulu. Mindanao dan Sulu adalah tanah air asli Muslim Filipina. Daerah-daerah ini sekarang menjadi subdivisi politik ketiga Filipina. Namun tahukah Anda bahwa berabad-abad silam Filipina merupakan negara muslim.

Islam telah tiba di kepulauan Sulu pada abad ke-13, namun sejumlah catatan sejarah menyatakan bahwa islam datang lebih awal tepatnya pada abad ke-10. Masuknya Islam di Filipina dibawa oleh para pedagang Muslim dari Teluk Persia, India Selatan, Arab dan beberapa pemerintahan Kesultanan dari wilayah Melayu.

Kesultanan mulai terbentuk sekitar tahun 1450 di wilayah Sulu dan Mindanao. Terbentuknya Kesultanan di Filipina tidak terlepas dari tokoh-tokoh muslim yang memiliki pengaruh besar. Diantara tokoh-tokoh muslim terkemuka dalam sejarah Filipina adalah Rajah Lakunda, Sultan Kudarat, Rajah Matanda dan Rajah Suleyman. Muslim Filipina di masa lampau menjadi kelompok mayoritas dan memiliki kekuatan politik yang kuat. Islam juga lah yang sebenarnya menghasilkan perlawanan heroik terhadap kolonialisme barat.

Menelisik catatan sejarah, ternyata ada hal yang cukup menarik dalam perkembangan islam di Filipina. Seorang tokoh keturunan Minangkabau ikut andil dalam berdirinya negara Filipina, tokoh tersebut ialah Rajah Sulayman. Rajah Sulayman III adalah Raja terakhir Manila, bersama dengan Rajah Matanda (Sulaiman II) dan Lakan Banaw Dula dari Tondo (wilayah Luzon), dia adalah salah satu dari tiga Raja yang berperang melawan kerajaan Spanyol selama penjajahan Filipina pada abad ke-16. 

Sebelum kedatangan bangsa Spanyol, Rajah Suleyman merupakan pendiri sekaligus pemimpin di negara tersebut dan telah menyebarkan Islam ke pelosok negeri. Kala itu Rajah Suleyman dan Rajah Matanda menguasai wilayah Sungai Pasig (Manila) dan wilayah Beludung (Luzon). Islam berjaya di tanah Filipina pada masanya, namun kejayaan itu sirna setelah Spanyol datang mengkolonisasi negara itu. 

Kendati demikian jejak perjuangan Rajah Sulayman di Filipina dapat dilihat dari bangunan Intramouros Walle City yang ia bangun. Bahkan sosok Rajah Sulayman diabadikan menjadi sebuah patung di kawasan Rizal Park, Manila sebagai tanda penghormatan atas jasa-jasanya.

2. Ferdinand Magellan dan Penyebaran Kristen  

Ferdinand Magellan adalah orang Eropa pertama yang tercatat mendarat di Filipina. Dia tiba pada bulan Maret 1521 selama perjalanan keliling dunianya. Dia mengklaim tanah untuk raja Spanyol tetapi dibunuh oleh seorang kepala suku setempat yang tercatat sebagai pahlawan muslim yaitu Lapu-lapu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun