Kasus Videotron
Siapa yang bisa menyangka, siang bolong saat orang sedang sibuk bekerja dan menyetir mobil, tiba-tiba terdengar desahan di tepi jalan raya. Kasus seperti ini baru kali ini terjadi dan beritanya sudah menyebar hingga ke Manca negara. Dan ini terjadi di Jakarta. Syukurlah, pelaku sudah diciduk. Entah apa dalam pikiran si Hacker Videotron itu? Mungkin bikin sensasi biar jadi terkenal. (sumber di sini)
Kasus Pungli
Kemenhub mendadak menjadi santer sejak diberitakan adanya operasi tangkap tangan atas adanya kasus pungli yang melibatkan beberapa anggotanya. Demikian saya kutip, “uang hasil pungli tersebut ditemukan di lantai enam dan lantai 12. Uang yang ditemukan total sebanyak Rp 60 juta dan dalam rekening penampungan ada Rp 1,2 miliar.” (baca di sini).
Lagi-lagi ini terjadi di jakarta, ibu kota tercinta kita. Kota yang menjadi pusat acuan dan pemberitaan ini lagi-lagi diterpa masalah berat.
Benarkah Jakarta perlu pemimpin santun?
Pak Anies berkata, “hal yang kasar seharusnya juga diperbaiki dengan cara yang santun. Dia menyebut hal itu sebagai rumus yang sederhana. "Jadinya, kalau kita ingin memperbaiki, justru harus didatangkan yang sebaliknya, dan ini rumus sederhana yang saya rasa harus dikembalikan," kata dia. Pak Anies mengatakan, banyak contoh pemimpin yang tegas tetapi selalu berucap dengan kata-kata yang sopan. (baca di sini).
Benar yang dikatakan pak Anies bahwa Jakarta memang butuh orang yang bisa memimpin dengan sopan. Dan tentu saja, pak Anies ingin menunjuk kepada pemimpin Jakarta sekarang ini, yaitu pak Ahok. Masalahnya ialah selama ini pemimpin yang sopan justru kurang menunjukkan taringnya. Karena terlalu sopan, pemimpin mudah untuk “nurut” dengan mereka yang berkuasa untuk menjalankan kepentingannya. Dan lagi-lagi, masyarakat tidak punya tempat untuk mengadu. Masyarakat hanya bisa pasrah kena banjir tahunan yang terjadi di Jakarta.
Lihatlah beberapa tahun yang sudah lewat. Realitas di masyarakat menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat menunjukkan tren positif terhadap kebijakan yang diterapkan oleh pemprov DKI. (lihat di sini).
Jakarta tentu saja sedang membangun dirinya. Kembali lagi ke soal di atas bahwa jakarta dipenuhi dengan beragam orang dari berbagai karakter yang tidak sama. Karena itu, butuh orang yang mampu bertahan dengan kerja keras dan kerja cerdas.
Survival of the Fittest: Bukan soal alim dan sopan, tapi cerdas