Mohon tunggu...
Arif Albert
Arif Albert Mohon Tunggu... mahasiswa -

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru: Digugu lan Ditiru

3 Juli 2016   11:41 Diperbarui: 3 Juli 2016   11:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aktivasiotakkanan.net

Seorang guru mungkin mengajar karena dibayar, namun di balik semua itu, ia membentuk kepribadian seorang manusia. Tantangan yang keras dan pahit di depan sana menanti seorang yang bermental baja dan guru mendidik seorang manusia untuk kuat bertahan, pantang menyerah dan kreatif mencari solusi. Ibaratnya satu jalan tertutup, masih banyak pintu lain yang terbuka. Lihatlah betapa orang di luar negeri sungguh menghargai jasa guru yang tidak terbilang banyaknya. Guru tidak hanya membentuk akal, tetapi juga hati. apalah artinya jika seorang pintar namun berkelakuan tak ubahnya seorang yang tidak berpendidikan.

Para koruptor yang sekarang masih saja berkubang dengan uang haram pantas kita renungkan. Apakah itu merupakan hasil dari pendidikan otak dan hati? seberapa sering kita perhatikan rekam jejaknya di sekolah? Oh pantas, dia dulu sering mencontek di kelas, sering membolos, dan naik kelas karena gurunya disuap. Karena itu, generasi masa kini harus berkaca pada sejarah alias jangan sekali-kali melupakan sejarah, kata Bung Karno. Siapa yang mesti bertanggung jawab atas semua ini, kalau bukan kita? Kapan kita akan sadar bila bukan sekarang?

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun