Mohon tunggu...
Arifal anugerahana Putra
Arifal anugerahana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KH ABDURAHMAN WAHID

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dinamika pertumbuhan ekonomi,inflasi, dan pengangguran di indonesia

16 Desember 2024   14:02 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

abstrak

Volatilitas pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran merupakan isu utama bagi perekonomian Indonesia yang terus berkembang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil sebesar 5 hingga 6 persen selama dua dekade terakhir menunjukkan ketahanan ekonomi nasional. Namun, tantangan seperti inflasi, yang dipengaruhi oleh  harga pangan dan energi yang fluktuatif, serta  pengangguran struktural yang tinggi tetap menjadi kendala utama. Makalah ini membahas hubungan antara ketiga indikator tersebut melalui  data dan penelitian kebijakan di Indonesia. Analisis tersebut mencakup fenomena seperti dampak pandemi COVID-19 terhadap kemerosotan ekonomi, dampak kebijakan subsidi terhadap inflasi, dan efektivitas program bantuan pengangguran seperti kartu pengangguran prakerja. memiliki pekerjaan. Studi ini menunjukkan pentingnya koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan ketenagakerjaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Pengangguran, Kebijakan Fiskal dan Moneter, Ekonomi Indonesia

pendahuluan

Indonesia sebagai negara berkembang mengalami dinamika perekonomian yang kompleks yang ditandai dengan adanya interaksi antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran. Sebagai salah satu indikator utama kinerja perekonomian, pertumbuhan ekonomi mencerminkan peningkatan kapasitas produksi barang dan jasa. Indonesia telah menunjukkan  pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir, didukung oleh berbagai sektor seperti infrastruktur, digitalisasi ekonomi, dan ekspor produk-produk utama. Namun, ketergantungan pada sektor-sektor tertentu, seperti bahan mentah, masih menjadi tantangan dalam mendiversifikasi perekonomian.

Di sisi lain, inflasi yang seringkali disebabkan oleh fluktuasi harga energi dan pangan menjadi perhatian utama dalam menjaga daya beli masyarakat. Stabilitas inflasi sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia, terutama dalam konteks tekanan global seperti krisis energi dan fluktuasi nilai tukar.

Pengangguran juga menimbulkan tantangan yang signifikan, terutama pengangguran struktural, yang mencerminkan ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri. Pandemi COVID-19 telah memperburuk situasi ini, meningkatkan  pengangguran dan mengungkap kelemahan sektor informal yang mendominasi pasar tenaga kerja Indonesia.

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran di Indonesia dengan menyoroti fenomena spesifik yang terjadi dalam konteks nasional. Selain itu, akan dibahas pula analisis mengenai kebijakan pemerintah dalam mengelola dinamika tersebut dan dampaknya terhadap perekonomian nasional. Melalui pemahaman yang lebih mendalam, kami berharap dapat mengidentifikasi strategi yang lebih efektif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

 

 metode analisis

 Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data sekunder. Data tersebut berasal dari berbagai sumber resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan dan jurnal ilmiah. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tren historis, mengevaluasi kebijakan, dan membandingkan teori ekonomi seperti Kurva Phillips dan Hukum Okun dengan kondisi aktual di Indonesia. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami interaksi antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran serta membuat rekomendasi kebijakan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun