Disela-sela proses bimbingan saya sempat down karena berbagai alasan. Seperti dosen pembimbing yang kadang sulit dihubungi dan responnya lambat, stres karena takut keluar rumah dan  mulai burnout karena menjalani peran ganda di rumah. Sementara disatu sisi, saya juga dikejar target untuk lulus tepat waktu. Meski pandemi, tidak ada kebijakan perpanjangan masa studi dari pemberi beasiswa.Â
Demi membangkitkan motivasi, saya putuskan untuk mengikuti kelas motivasi online yang diselenggarakan oleh salah satu motivator terkenal. Dalam kondisi pandemi yang masih tidak menentu kala itu, ternyata saya tidak sendirian. Banyak orang merasakan kepanikan, stress dan kegelisahan yang sama. Namun disatu sisi, masih ada hal yang patut disyukuri yaitu sudah ada internet yang memungkinkan setiap orang tetap terkoneksi satu sama lain tanpa batasan ruang. Melalui kelas motivasi online yang saya ikuti tersebut saya belajar tentang pentingnya afirmasi positif untuk mencapai tujuan dan mengendalikan rasa takut terhadap berbagai berita negatif Covid-19. Alhamdulillah, semangat saya untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu kembali tumbuh dan saya bisa mengendalikan keparnoan saya terhadap Covid-19 untuk memberanikan diri keluar rumah demi melakukan hal penting.Bulan April 2020, sebelum Ramadan saya putuskan untuk pergi ke Semarang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bukan untuk mengunjungi kampus, namun untuk mengambil barang yang masih tertinggal di tempat kos. Menurut perhitungan saya pandemi akan berlangsung lama, sehingga lebih baik saya tidak usah kos dulu. Apalagi kampus juga masih ditutup dan entah kapan saya bisa kembali menjalani kuliah tatap muka secara langsung. Biaya kos bisa saya alihkan untuk membayar biaya langganan IndiHome di rumah.
Ada enaknya juga ketika saya menjalani kuliah online. Dari segi biaya, lebih hemat karena tidak perlu kos ataupun bolak-balik Jogja - Semarang seperti saat sebelum pandemi. Namun ketika semua dilakukan dari rumah, saya juga harus disiplin mengatur waktu antara kuliah, mengurus anak dan mengurus rumah tangga supaya target saya tercapai.
Akhirnya perjuangan saya membuahkan hasil. Bulan Mei 2020, proposal tesis saya disetujui dosen pembimbing untuk dipresentasikan kepada penguji. Ujian proposal ini dilakukan secara online melalui Microsoft Teams. Dibutuhkan koneksi internet yang lancar, agar presentasi dan tanya jawab berjalan tanpa kendala. Untunglah sinyal internet IndiHome yang saya gunakan tidak mengalami gangguan sama sekali selama ujian. Hasilnya saya dinyatakan lulus ujian proposal dan bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu pengambilan data penelitian.
Topik penelitian saya tentang kajian pengelolaan limbah B3 medis. Metode pengambilan data ada 2 macam yaitu pengukuran langsung ke lapangan serta wawancara. Untuk mengambil data limbah medis, mau tidak mau saya harus turun ke lapangan. Tentu dengan APD lengkap. Sementara untuk pengumpulan data wawancara, saya menggunakan kuesioner online dengan google formulir. Linknya saya kirim via whatsapp kepada para responden yang sudah ditentukan. Setelah proses pengambilan data selesai, dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan SPSS,GIS dan analisis data menggunakan SWOT.
IndiHome membantu saya menyelesaikan semuanya mulai dari bimbingan proposal hingga bimbingan penyusunan data hasil penelitian. Saat tiba waktunya untuk melaksanakan seminar nasional dan seminar internasional sebagai syarat ujian tesis, saya bisa melakukan keduanya cukup di rumah saja. Dulu sebelum pandemi, jika akan mengikuti seminar nasional maupun internasional biayanya mahal. Selain harus membayar biaya registrasi seminar, kita juga harus mengeluarkan biaya akomodasi selama mengikuti seminar. Biaya akomodasi mencakup biaya perjalanan dan menginap di luar kota ataupun di luar negeri. Namun sejak pandemi kegiatan ini bisa dilakukan secara online.
Dengan manfaat internet yang lancar dari Indihome, saya bisa mengikuti seminar nasional yang diselenggarakan di Lampung cukup dari Jogja. Begitupula saat mengikuti seminar internasional yang diselenggarakan di Semarang, saya bisa mempresentasikan paper saya tanpa harus hadir secara langsung di lokasi seminar.
Sebelum ujian tesis, semua persyaratan pendaftaran ujian saya upload secara online. Saat hari H tiba, yang paling saya khawatirkan adalah jika terjadi listrik padam atau gangguan sinyal internet. Untunglah keduanya tidak terjadi. Saya sangat bersyukur karena selama 2 jam ujian, presentasi berjalan lancar dan saya bisa menjawab semua pertanyaan penguji dengan baik berkat dukungan IndiHome.
Setelah dinyatakan lulus di bulan Desember 2020 maka saya langsung mendaftar wisuda. Proses pendaftaran juga saya lakukan dari rumah. Untuk pengiriman dokumen persyaratan wisuda yang tidak bisa diupload dalam bentuk softcopi seperti cetakan pas foto, tesis yang sudah dijilid serta berkas pendukung lainnya boleh dikirimkan via pos.
Di bulan Maret 2021 akhirnya saya wisuda, meskipun pelaksanaannya masih secara online. Ijazah dan toga sayapun dikirim ke rumah via pos dengan bantuan seorang teman baik yang tinggal di Semarang. Saya sangat terharu manakala saya diumumkan sebagai wisudawati dengan gelar Cumlaude. Sungguh prestasi yang tak pernah saya duga. Ditengah badai pandemi Covid 19 dan mobilitas yang terbatas, ternyata saya bisa menyelesaikan kuliah S2 saya dengan IPK 3,93 dan tepat waktu yaitu 18 bulan sesuai target.Â
Internetnya Indonesia yang telah mendukung saya meraih gelar Magister dengan tepat waktu di tengah badai pandemi.
Dari pandemi saya mendapatkan pengalaman, bahwa kini pendidikan bisa diakses dari mana saja. Tidak harus datang ke kampus atau ke sekolah. Dengan bantuan internet, kegiatan pendidikan dapat dilakukan tanpa batas. Untuk bisa sukses menyelesaikan pendidikan sesuai target, pandemi bukanlah penghalang. Hal utama yang diperlukan adalah komitmen kuat dari diri sendiri dan tentunya akses internet yang lancar. Terimakasih IndiHome