3. Jangan melakukan kerokan pada bagian leher depan
Kerokan tidak boleh dilakukan pada bagian leher depan karena di area ini terdapat tulang - tulang rawan untuk pernapasan. Selain itu terdapat juga saraf-saraf yang kalau dikerok bisa rusak fungsinya dan membahayakan kesehatan. Pada leher juga terdapat  saluran pembuluh darah besar yang langsung terhubung ke pembuluh darah di otak. Kerokan di area ini sebaiknya dihindari untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti stroke misalnya.
Sebaiknya hindari dulu untuk melakukan kerokan pada balita karena bisa beresiko menimbulkan luka pada kulitnya yang masih lembut. Akan lebih baik jika dilakukan pemijatan secara halus dan lembut dengan menggunakan jari-jari tangan. Pijat semacam ini malah sudah terbukti dapat membantu pertumbuhan  dan memberikan rasa nyaman pada balita. Sekiranya memang balita masuk angin maka gunakan bawang merah yang sudah dipotong kecil-kecil dan gosok secara perlahan pada bagian punggung.
B. Aturan Boleh Saat kerokan
1. Boleh mengerok bagian tubuh manapun selain leher bagian depan
Dalam melakukan kerokan memang tidak ada batasan anggota tubuh yang dijadikan patokan karena kerokan bisa dilakukan pada bagian tubuh seperti punggung, leher, tangan atau dada. Selama orang yang dikerok merasa nyaman dengan bagian tubuhnya yang dikerok maka tidak ada masalah.
Koin gobang dan minyak angin biasanya jadi satu pasangan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain saat kerokan. Selain menggunakan minyak angin, kadang ada juga orang yang melakukan kerokan dengan menggunakan lotion atau balsam. Penggunaan lotion saat kerokan biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki masalah alergi terhadap jenis minyak angin atau balsem, misal alergi kulit atau alergi terhadap baunya. Memang bisa saja kerokan dengan menggunakan lotion, namun rasanya jadi kurang hangat.