Salah satu kegiatan yang dijadwalkan dalam rangkaian Blog Visit Pertamina yang saya ikuti pada tanggal 9 -11 Oktober 2014 di Bali beberapa waktu lalu adalah rafting. Pagi itu Jumat tanggal 10 Oktober 2014 rombongan kami berangkat ke Ubud menggunakan bus dengan dipandu oleh seorang tour guide cantik bernama Asri. Selama perjalanan, Asri menjelaskan bahwa kami akan rafting di sungai Ayung dengan didampingi jasa tour adventure guide dari Perusahaan rafting bernama Bali Adventure.
[caption id="attachment_348047" align="aligncenter" width="560" caption="Bali"][/caption]
Bali Adventure merupakan perusahaan rafting pertama di Bali yang sudah berdiri sejak tahun 1989. Paket adventure yang ditawarkan bukan hanya rafting saja, namun ada bermacam-macam seperti Elephant Safari Park, Kayaking, Mountain cycling, Trekking dan Helicopter Tours. Pemilik perusahaan ini adalah seorang pria berkebangsaan Australia bernama Nigel Mason yang menikah dengan wanita Bali bernama Yanie. Sebenarnya ada banyak perusahaan rafting di Bali, namun perusahaan yang menawarkan fasilitas rafting bintang 5 hanya ada satu saja yaitu Bali Adventure. Wow..bintang 5, kelas internasional dong? Yup..bener banget perusahaan rafting ini memang menggunakan standar internasional, kabarnya sih David Copperfield sama Claudia Schiffer juga pernah rafting disini. Namanya saja fasilitas bintang 5 , tentunya unsur kenyamanan dan keselamatan merupakan unsur yang sangat diperhatikan oleh perusahaan ini.
[caption id="attachment_348048" align="aligncenter" width="421" caption="Safety Equipment"]
Setelah menempuh perjalanan selama hampir 1 jam, rombongan kami tiba di Ubud Adventure Centre. Tempat ini merupakan tempat untuk check in dan menyimpan barang- barang seperti tas dan baju ganti. Kami diberi semacam gelang elektronik yang berfungsi sebagai kunci loker. Tinggal ditempelkan ke handle loker yang sesuai dengan nomor yang tertera di gelang kita maka pintu loker akan langsung terbuka. Gelang elektronik ini juga waterproof sehingga tidak masalah jika selama rafting nanti gelangnya basah kena air. Justru gelang ini harus kami pakai terus demi memastikan barang yang kami simpan di loker tetap aman.
Selain menyimpan barang, di lokasi check in ini kami juga bisa ganti pakaian dulu supaya lebih nyaman saat rafting nanti. Boleh ganti celana training, celana pendek atau bikini. Tapi baju gantinya bawa sendiri ya, kalau mau beli juga ada sih toko yang menyediakan celana pendek, sandal dan sebagainya tapi harganya cukup mahal.
Setelah semua selesai, rombongan kami segera naik bus lagi. Handphone dan kamera disarankan untuk dibawa saja ke lokasi rafting, karena nanti akan disediakan waterproof bag untuk menyimpannya. Kami akan menuju ke river launch point yang jaraknya sekitar 5 km dari lokasi check in.
Tempat ini merupakan starting point milik perusahaan rafting Bali Adventure. Di sini kami mulai mempersiapkan diri dengan mengenakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk rafting. Seperti memakai life jacket, memakai helm pengaman, mengambil dayung serta membawa waterproof bag untuk menyimpan hp dan kamera. Setelah semuanya siap rombongan kami kemudian dibagi menjadi 4 kelompok. Jumlah total rombongan ada 18 orang. Masing-masing kelompok maksimal terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok akan didampingi oleh 1 orang pemandu dari Bali Adventure. Saya sendiri memilih bergabung dengan kelompok yang punya body imut-imut. Mereka adalah nur hasanah, fandi sido, dzulfikar dan hendra wardhana. Sebelum turun ke Sungai Ayung rombongan kami menyempatkan diri untuk foto bersama dulu.
[caption id="attachment_348050" align="aligncenter" width="540" caption="Hendra, Pak Fadli, Dzulfikar, Nur Hasanah, Saya, Yoga, Fandi"]
[caption id="attachment_348051" align="aligncenter" width="630" caption="Wajah cerah ceria sebelum rafting dimulai"]
Usai foto bersama, dengan langkah gagah dan semangat 45 kami semua segera turun ke sungai ayung dengan menyusuri anak tangga yang berjajar turun ke arah lembah. Awalnya kami kira ini adalah hal yang mudah, ternyata kami salah. Jumlah anak tangga yang harus kami lalui ternyata sangat banyak. Kalau dihitung mungkin jumlahnya lebih banyak dari anak tangga yang ada di candi borobudur. Jadilah sebelum rafting dimulai kami sudah kehabisan napas dan kaki gemetaran karena capek menuruni anak tangga yang jumlahnya mungkin hampir mencapai 300-an itu. Gosh..this really broke my legs!
Sampai di tepi sungai ayung saya masih ngos-ngosan. Untung saya bawa bekal air mineral sehingga nggak sampai lemas karena kehausan. Belum hilang rasa gemetar di kaki, pemandu rafting lansung menyuruh kami untuk naik ke perahu karet yang telah disiapkan. Brrrr...air sungai ayung ternyata dingin sekali. Begitu duduk di perahu karet saya langsung berdoa, semoga saya nggak sampai jatuh kecemplung ke dalam sungai. Bisa megap-megap nih saya kalau sampai kecebur.
[caption id="attachment_348053" align="aligncenter" width="540" caption="perahu karet siap berangkat"]
Sebelum rafting dimulai, pemandu memberikan beberapa arahan terlebih dulu. Kami harus selalu mengikuti aba-aba yang diberikan, seperti kapan harus mendayung maju, mendayung mundur, berhenti mendayung serta kapan harus berpegangan kuat pada perahu. Kami semua harus patuh pada aba-aba yang diberikan dan juga harus kompak.
[caption id="attachment_348058" align="aligncenter" width="540" caption="Ditengah perjalanan sempat berhenti dulu untuk foto-foto"]
[caption id="attachment_348059" align="aligncenter" width="540" caption="Ini Kelompok rafting saya : Saya, Dzulfikar, Nur Hasanah, Hendra , Fandi"]
Petualanganpun dimulai. Kami akan di ajak mengarungi perjalanan menyusuri derasnya arus sungai Ayung sejauh 9 km. Awalnya saya sempat was-was. Kira-kira arus sungainya sederas apa ya? gimana nanti kalau perahunya sampai terbalik? Namun setelah perahu karet mulai berjalan beberapa meter, ternyata rasanya sama sekali tidak menakutkan justru sangat menyenangkan. Walaupun saya sempat merasa agak pusing dikit, tapi semua tetap aman terkendali. Its fun without being dangerous. Rasanya seperti naik bom bom car.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi dengan pemadangan alam yang sangat indah. Pepohonan menghijau di kiri kanan, mata air yang jernih mengalir dari sela-sela tebing bebatuan serta relief cerita ramayana yang dipahat dengan indah "terpampang nyata" di sepanjang dinding batu kali sungai ayung. Beberapa kali kami juga berhasil melampaui perahu karet lainnya yang tersangkut di batu-batu kali. Untung hal tersebut tidak terjadi pada kelompok kami. Mungkin karena kelompok kami punya ukuran tubuh yang imut-imut sehingga walaupun sempat tersangkut, namun perahu kami tidak sampai macet total seperti yang terjadi pada beberapa perahu karet lain.
[caption id="attachment_348062" align="aligncenter" width="560" caption="Relief Cerita Ramayana di sepanjang dinding batu Sungai Ayung"]
Yang namanya rafting, nggak seru kalau badan tetap kering. Jika masih kering hukumnya wajib untuk disiram. Ada 1 kelompok yang hobi banget kalau di suruh nyiramin orang. Mereka adalah kelompok yang isinya cowok-cowok bernama dedi, radit, andrew, ucan, dan rizky. Nggak cuma kelompok kami saja yang jadi sasaran keusilan mereka, tapi kelompok bule-bule, turis korea dan ABG lokalpun nggak luput jadi korban kejahilan mereka. Hmmm....tentunya kelompok kami nggak tinggal diam saja menerima serangan dari mereka. Pembalasan harus dilakukan supaya mereka juga merasakan hal yang setimpal. Akhirnya perangpun tak dapat dihindari, jadilah kami saling serang dan saling siram dengan menggunakan senjata dayung masing-masing. Bahkan kuping saya sempat budeg sebelah lantaran kemasukan air gara-gara perang tersebut.
[caption id="attachment_348065" align="aligncenter" width="559" caption="Ini kelompok rafting yang seneng banget nyiramin orang (foto pinjam koleksi Pak Syukri)"]
Setelah berpetualang di derasnya arus sungai ayung selama hampir 2 jam sampai juga kami di river landing point. Kami segera turun dari perahu karet dan menepi ke daratan. Melepaskan life jacket dan helm serta meletakkannya pada tempat yang sudah disediakan. Hawa dingin makin terasa menusuk kulit karena baju kami sudah basah kuyup semua. Kami segera dibimbing oleh pemandu untuk kembali ke Ubud Adventure Centre yang kali ini cukup ditempuh dengan berjalan kaki saja. Namun itu juga bukan hal yang mudah dilakukan. Kami harus kembali mendaki ratusan anak tangga untuk bisa sampai kesana. Mungkin kalau saat turun tadi ada 300-an anak tangga yang kami lalui, maka saat ini masih ada sekitar 200-an anak tangga lagi. And you know what, my legs ached for 3 days after!
Sampai di Ubud Adventure Centre sayapun segera mandi dan berganti pakaian. Tempat mandinya bersih banget, ada shower air panas, sabun, handuk bersih, hairdryer semua sudah disediakan. Sayang toilet yang disediakan pake standar eropa banget. Cuma disediain tisu doang, nggak ada kran airnya...uuugghhh. Bule-bulenya juga cuek-cuek, pada buka baju sembarang tempat. Untung saja ruang ganti cowok-cewek dipisah dan tertutup rapat.
Usai membersihkan diri dan berganti pakaian bersih, kami segera naik ke lantai atas. Disana sudah disediakan makanan dan minuman coffe break yang sangat lezat. Tempatnya juga nyaman banget, jadi betah berlama-lama istirahat dan makan-makan disana. Setelah dirasa cukup, Asri sang tour guide memberi komando agar kami semua segera masuk ke dalam bus karena kami akan melanjutkan perjalanan mengunjungi Puri Paliatan. Saya sempat mampir lihat foto-foto rafting dan membelinya. Harganya lumayan yaitu Rp.122.000,- untuk 1 lembar foto ukuran 10 R saja.
Well, ternyata memang seru dan menyenangkan banget rafting di Bali Adventure. Its incredibly rafting adventure and not too frightening river. Cocok bangetlah buat pemula seperti saya. Pantas aja kalau perusahaan ini berani klaim bahwa mereka adalah perusahaan rafting dengan kelas bintang 5 di Bali dan memasang tarif rafting dengan harga yang cukup tinggi.
Hmm...sebenarnya saya mau juga sih kasih nilai bintang 5, tapi berhubung kaki saya jadi gempor karena harus naik turun anak tangga yang jumlahnya ratusan itu maka bintangnya saya kurangin 1 ya...jadi 4 bintang saja:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H