Hujan menyapa dikala pekatnya mendung bertemu dengan renung
Rintiknya yang semula bagaikan melodi dengan irama yang tenang- berbalik arah menjadi gelegar;
kejutkan sadar
Iya, Semesta berubah secepat itu
Tanpa sebuah ketuk dan permisi; tanpa mempersilahkan ku untuk mempersiapkan diri
Andai kelapangan hati tidak aku kuasai
Mungkin saja aku berubah menjadi embun- yang ikut melebur diantara air hujan; serta dedaunan yang gugur
atau,
mungkin saja berubah menjadi ratapan yang akan tenggelam;Â
yang teromabang-ambing- ikut terbawa arus bayang dan kelam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!