Mohon tunggu...
Arifahrrm
Arifahrrm Mohon Tunggu... Lainnya - sedang belajar menulis

ingin terus tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendung dan Renung

31 Oktober 2020   23:00 Diperbarui: 31 Oktober 2020   23:14 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: arifahrrm

Hujan menyapa dikala pekatnya mendung bertemu dengan renung

Rintiknya yang semula bagaikan melodi dengan irama yang tenang- berbalik arah menjadi gelegar;

kejutkan sadar

Iya, Semesta berubah secepat itu

Tanpa sebuah ketuk dan permisi; tanpa mempersilahkan ku untuk mempersiapkan diri

Andai kelapangan hati tidak aku kuasai

Mungkin saja aku berubah menjadi embun- yang ikut melebur diantara air hujan; serta dedaunan yang gugur

atau,

mungkin saja berubah menjadi ratapan yang akan tenggelam; 

yang teromabang-ambing- ikut terbawa arus bayang dan kelam

hanya bayangan- namun mampu membuat nyali ikut terhempas- tersunjam

pada titik rapuh terdalam; pada rasa yang merajam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun