Mohon tunggu...
Arifah Rohmaida Zulfa
Arifah Rohmaida Zulfa Mohon Tunggu... -

Arifah Rohmaida Zulfa. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Program Studi Ilmu komunikasi. Domisili Pemalang, Jawa Tengah. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Garuda Madong Kencana, Ikon baru Pekalongan

13 November 2015   22:42 Diperbarui: 14 November 2015   07:22 2234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekalongan, kota kecil yang terkenal dengan sebutan Kota batik, letaknya berada di Jawa Tengah dan juga merupakan kota yang berada di jalur pantura. Karena letaknya yang berada di jalur pantura, sehingga kota Pekalongan sangatlah jauh dari kata sepi. Karena kota Pekalonga mendapat julukan kota batik, banyak menarik para wisatawan untuk berkunjung kesana. Akhirnya banyak pula ikon- ikon wisata yang berada di Pekalongan. Salah satu ikon atau objek yang baru- baru ini masih menjadi kunjungan yang sangat ramai di pekalongan adalah Garuda Madong kencana. 

Garuda Madong Kencana atau biasa disingkat GMK, adalah sebuah galeri batik, kerajinan, pusat oleh-oleh, cafe, pusat kuliner bisa menjadi alternatif wisata baru di daerah Pekalongan. Tepatnya di Jl. Ahmad Dahlan, Bumirejo, Pekalongan. Pemilik GMK, H Madong mengatakan GMK ini merupakan sebuah galeri batik dan kerajinan, selain itu juga menjadi pusat oleh-oleh dan kuliner. “GMK ini merupakan galeri. Ini bisa menjadi ikon budaya baru. Garudo Madong Kencono adalah Garuda yang merupakan burung favorit saya. Madong merupakan nama saya dan Kencono sebenarnya nama dari bangunan ini,” terangnya.

GMK ini dibangun sudah hampir tiga tahun yang lalu, tetapi baru dibuka beberapa bulan yang lalu, dengan menyuguhkan sesuatu yang berbeda karena lebih mencondongkan budayanya, baik dari segi bangunan maupun isi dari GMK ini. Bangunan dengan ciri khas bentuk garuda yang besar dibagian atasnya dan terdapat pula tulisan GMK dibagian tengah sayap garuda menambah kesan kultur budaya yang sangat dominan. Bahkan banyak opini bahwa GMK ini adalah ikon bali karena beberapa segi bangunan ini mirip dengan bangunan- bangunan yang berada diBali. Jadi bagi para pengunjung tak perlu jauh- jauh pergi keBali karena di GMK ini sudah bisa menyuguhkan nuansa Bali. Karena segi bangunan yang sangat menarik, banyak pengunjung yang sangat tertarik untuk menjadikan GMK sebuah destinasi wisata yang wajib dikunjungi. jadi banyak para pengunjung yang sengaja datang hanya untuk ‘nongkrong’ dan berselfie ria karena mendapatkan objek yang menakjubkan. Selain itu, kuliner yang disajikanpun sangat enak karena GMK mempercayakan juru dapur atau chef yang handal tetapi tak perlu merogoh kocek yang dalam. Jadi jangan khawatir jika mau berkuliner di GMK, sangat cocok untuk para pecinta kuliner yang ingin harga yang murah. Tidak hanya itu saja, para karyawannyapun sangat ramah dalam menyambut para pengunjungnya.

Namun karena tempatnya kurang strategis dan berada diarea persawahan jadi agak susah untuk dicari dan dijangkau. Tetapi tidak usah khawatir karena ketika sudah sampai di GMK, mata Anda akan disuguhkan sebuah tempat yang menarik dan tak akan sia- sia Anda datang ke GMK. Apalagi GMK sangat indah bila dikunjungi ketika senja tiba, anda akan mendapatkan suguhan mata berupa sunset yang sangat jelas dan cahanya yang terpantul diarea persawahan tersebut. Lampu- lampu yang gemerlap menambahkan kesan yang sangat elegan.

Pihak dari GMK sendiri berharap kedepannya GMK bisa membawa Kota Pekalongan sebagai kota percontohan budaya untuk kota lain sehingga tak hanya sebagai kota kreatif saja. Walaupun tempat ini masih baru, tetapi sudah banyak dipakai orang untuk pengambilan foto prewedding dan telah dibooking untuk acara pernikahan.

Ayok, tunggu apalagi bagi yang ingin mengunjungi kota pekalongan jangan sampai melewatkan GMK yang menjadi salah satu objek menarik yang berada di pekalongan ini, jangan sampai menyesal karena tidak mengunjungi tempat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun