Kendal, 24 Oktober 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Posko 27 UIN Walisongo melakukan kunjungan edukasi ke kandang ayam milik Pak Ponidi, Kepala Dusun Tabet Krajan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan belajar secara langsung mengenai cara beternak ayam di Kandang Ayam Pak Ponidi yang berlokasi di Dusun Tabet Krajan, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 24 Oktober 2024 ini memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswa mengenai dunia peternakan ayam potong.
Kunjungan kami disambut hangat oleh Pak Ponidi selaku pemilik sekaligus narasumber dalam kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan anak ayam yang diternaknya baru berusia 3 hari dan berjumlah 6.000 ekor ayam. Setiap kandang mampu menampung hingga 3.000 anak ayam yang nantinya dipanen dalam waktu 35 hari dengan bobot ayam untuk panen 1-2 kilogram per ekor.
Selama kunjungan, mahasiswa diberi kesempatan untuk melihat langsung kandang ayam yang dikelola secara tradisional namun tetap memperhatikan kenyamanan dan kesehatan ayam. Sistem kandang diatur sedemikian rupa agar tetap bersih dan hangat, di mana bagian bawah kandang dilapisi sekam untuk menjaga suhu. Selain itu, kandang juga dilengkapi dengan tungku pembakaran tradisional yang digunakan untuk menghangatkan anak ayam, terutama saat malam hari atau cuaca dingin. Ayam-ayam ini juga diberi air minum dari tandon otomatis, sementara udara diatur dengan sistem buka-tutup untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Setelah masa panen, kandang akan dibersihkan dan disemprot desinfektan untuk menjaga kondisi kandang tetap steril.
Pak Ponidi juga menjelaskan mengenai kerja samanya dengan sebuah PT yang menyediakan anakan ayam, pakan, dan obat-obatan. “Beternak ayam tidak semudah kelihatannya, banyak hal yang harus diperhatikan dan perlu ketelatenan. Setiap dua hari, pihak perusahaan juga melakukan skrining untuk memantau kesehatan ayam-ayam kami,” ungkapnya. Kepala Dusun Krajan tersebut juga menceritakan pengalaman saat mengalami kerugian di masa awal menjalankan peternakan ayam di tahun 1997. Pengalaman tersebut, menjadi pelajaran yang bermakna dimana kini beliau menjalankan usahanya dengan sebaik-mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada kuasa Allah SWT.
Respon mahasiswa sangat positif terhadap penjelasan dan pengalaman berharga ini. Salah satu dari kami juga ada yang menyampaikan di keluarga ada yang beternak ayam dan wawasan yang diperoleh di sini dapat berguna bagi kami ke depannya. Pak Ponidi juga mengundang rekan-rekan KKN Posko 27 untuk rutin melakukan kunjungan mingguan selama masa KKN agar dapat melihat proses perkembangan ayam secara langsung. Dengan adanya kunjungan ini, kami para mahasiswa dapat memperoleh informasi yang bermanfaat dan dapat menjadi bekal untuk menerapkan teknik-teknik beternak ayam yang baik dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H