Permasalahan makan umumnya sering terjadi pada usia balita awal. Mengapa demikian?. Karena pada usia itu anak mengalami masa peralihan bentuk makanan dari lunak ke makanan biasa. Anak harus mulai belajar mengunyah tidak lagi menelan makanan, sehingga anak cenderung merasa malas untuk makan.
Penurunan nafsu makan juga sering terjadi pada usia ini. Karena anak sudah mulai memilih memakan makanan yang disukainya saja. Jadi wajar saja jika pada usia ini nafsu makan anak mulai berkurang. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga dan kreativitas ekstra untuk mengolah dan menyajikan makanan semenarik mungkin sehingga anak akan tertarik untuk mengkonsumsinya. Dan sebagai orangtua hendaknya mencari tahu apa penyebab dari permasalahan makan yang anak hadapi dan mencari solusi penanganan permasalahan tersebut.
Beberapa faktor yang menjadikan anak sulit makan adalah faktor organik, faktor psikologis dan juga faktor gizi. Faktor organik meliputi penyakit, kelainan bawaan, gangguan dalam rongga mulut dan gigi. Adapun faktor psikologis meliputi hubungan emosional antara penyaji makanan dengan pengkonsumsi makanan, kebiasaan orangtua yang kurang mendukung seperti diet, orangtua masih menyuapi anak yang sudah mulai tumbuh besar dan memukulnya ketika dia tidak makan, anak sedang mengalami kesedihan.Â
Sedangkan faktor gizi meliputi makanan yang disajikan. Hal ini sering terjadi karena menu makan yang cenderung monoton atau kurang variasi sehingga anak mudah bosan. Disisi lain anak lebih senang mengkonsumsi snack yang menurut mereka nikmat untuk dimakan daripada menu makan yang disajikan di rumah, padahal snack yang beredaran banyak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan sel pada otak.
Tips dalam menangani anak yang sulit makan adalah
1. Ajari anak untuk makan sendiri sejak dini.
2. Berilah anak makanan dengan bentuk yang menarik dan porsi yang sesuai dengan kemampuannya. Karena terkadang orangtua memberikan porsi yang berlebihan kepada anaknya sehingga anak pun merasa terpaksa untuk memakannya.
3. Perkenalkan anak macam-macam makanan satu per satu. Karena dengan mengenalkan berbagai jenis makanan, orangtua akan lebih kreatif dalam menyajikan makanan yang mungkin kurang disukai oleh anak. Dan anak akan mulai mengkonsumsinya dengan bentuk sajian yang berbeda dengan sebelumnya.
4. Kurangi membelikan snack pada anak.
5. Hidangkan menu yang bervariasi agar anak tidak mudah bosan.
6. Mempercantik tampilan makanan.
7. Atasi masalah yang dapat mempengaruhi nafsu makan.
8. Ciptakan suasana yang menyenangkan.
9. Makan bersama keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H