Mohon tunggu...
Imroatul Ngarifah
Imroatul Ngarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Be positive thinking

Coretan kecil untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serangkai Mawar Tanpa Duri untuk Muara Kasih

5 Juni 2022   20:46 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:56 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai yang terkasih,

bagaimana cara mengobati rindu yang tak kunjung meredam.

Bagai api alam yang terus muncul dan membara.

Muara kasih dan sayang,

Memimpikanmu ialah kenikmatan yang begitu besar, namun menambah bara kerinduan.

Andai sejenak saja kau datang, agar aku tidur dipangkuanmu,

menceritakan sedikit tentang hariku.

Susah dan senangku ketika berdiri tegak menyapa kehidupan.

Semua itu tak lain sebenarnya hanya untuk melihat senyummu.

Namun kini senyummu hanya dalam angan, dalam bayangan yang samar-samar.

Pergi menghilang tanpa membawa rangkaian mawar yang belum selesai kupetik durinya.

Muara kasih, tak apa. Jangan pergi dari anganku.

Meski kenangan manis terkadang melukiskan pelangi di mataku.

Pelangi yang ditaburi intan kehangatan.

Namun semua itu memberiku kekuatan untuk tetap bertahan merangkaikan mahkota cahaya untukmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun