Mohon tunggu...
Arifah Nur Azizah
Arifah Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menganggap bahasa sebagai jendela budaya, saya percaya bahwa setiap kata memiliki cerita yang layak dibagikan. Sebagai mahasiswa linguistik dan pecinta tulisan, saya terus berusaha mengeksplorasi dan merangkai kata-kata untuk menginspirasi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menyelami Sejarah Bahasa Inggris melalui karya The Canterbury Tales

19 Desember 2024   18:55 Diperbarui: 19 Desember 2024   18:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Realisme Chaucer dalam "The Canterbury Tales" (Sumber : https://englishliterature.net/notes/chaucers-realism-in-the-canterbury-tales)

Tahukah Anda bahwa sebuah karya sastra dari abad ke-14 mampu mengubah wajah bahasa Inggris? The Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer bukan hanya kumpulan cerita, tetapi juga sebuah mahakarya yang memainkan peran penting dalam membentuk bahasa Inggris modern. Dengan menggunakan Bahasa Inggris Pertengahan sebagai medium, Chaucer menciptakan cerita yang tidak hanya mencerminkan zamannya tetapi juga berbicara kepada generasi berikutnya, mengangkat derajat bahasa Inggris ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bahasa Inggris Sebelum Era Chaucer

Untuk memahami pentingnya kontribusi Chaucer, kita perlu melihat konteks sejarah bahasa Inggris sebelum masanya. Setelah invasi Norman pada tahun 1066, bahasa Inggris Kuno mulai tergeser. Latin menjadi bahasa pendidikan dan gereja, sementara Prancis Norman mendominasi kalangan bangsawan. Bahasa Inggris Kuno yang pernah menjadi bahasa utama di Inggris bertransformasi menjadi bahasa kaum tani dan rakyat jelata. Selama hampir tiga abad, bahasa Inggris dianggap kurang layak untuk digunakan dalam dokumen resmi atau karya sastra yang bernilai tinggi.

Namun, situasi ini mulai berubah pada abad ke-14. Konflik politik seperti Perang Seratus Tahun antara Inggris dan Prancis memunculkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat Inggris. Bahasa Inggris pun perlahan kembali mendapatkan tempatnya, tidak hanya sebagai alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional. Di sinilah Geoffrey Chaucer memainkan peran penting, memberikan suara bagi bahasa Inggris dalam karya-karya sastranya.

 The Canterbury Tales : Mahakarya yang Mengubah Sejarah

Dibuat antara tahun 1387 hingga 1400, The Canterbury Tales adalah kumpulan cerita yang dibingkai dalam narasi perjalanan para peziarah menuju Katedral Canterbury. Sebuah premis yang sederhana, tetapi melalui karya ini, Chaucer menciptakan sesuatu yang luar biasa. Ia tidak hanya menghadirkan kisah-kisah yang beragam, tetapi juga membangun sebuah potret sosial Inggris abad ke-14 yang kaya dan mendalam.

Cerita yang Mencerminkan Keberagaman Sosial

Salah satu kekuatan utama The Canterbury Tales adalah kemampuannya untuk menggambarkan berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari ksatria hingga petani, dari pedagang hingga pendeta, setiap karakter membawa cerita dan perspektif mereka sendiri. Dengan cara ini, Chaucer menunjukkan bahwa setiap individu memiliki cerita yang layak untuk diceritakan, terlepas dari status sosial mereka.

Sebagai contoh, dalam cerita The Knight's Tale, kita mendapatkan gambaran tentang kehormatan dan cinta dalam kalangan bangsawan. Sebaliknya, The Miller's Tale menawarkan humor vulgar yang mencerminkan kehidupan rakyat jelata. Kombinasi ini menciptakan karya yang penuh warna, kaya akan nuansa, dan relevan bagi semua kalangan.

Penggunaan Bahasa Inggris Pertengahan

Hal yang membuat The Canterbury Tales begitu penting adalah keputusan Chaucer untuk menulis dalam Bahasa Inggris Pertengahan. Sebelum masanya, karya sastra cenderung ditulis dalam Latin atau Prancis, bahasa yang dianggap lebih "berkelas." Dengan menggunakan bahasa sehari-hari, Chaucer tidak hanya memperluas audiensnya tetapi juga mengangkat derajat bahasa Inggris sebagai medium seni dan intelektual.

Ia juga memperkenalkan banyak kata baru yang memperkaya kosakata bahasa Inggris. Beberapa kata dan frasa yang pertama kali muncul dalam karya Chaucer masih digunakan hingga hari ini, menjadikan The Canterbury Tales sebagai salah satu tonggak evolusi bahasa Inggris modern.

Gaya Puisi yang Revolusioner

Chaucer menggunakan iambik pentameter dalam banyak bagian karyanya, sebuah pola ritmis yang kelak menjadi standar dalam puisi Inggris. Gaya ini memberikan ritme yang alami, membuat puisinya terasa lebih hidup dan mudah diingat. Inovasi ini kelak memengaruhi penulis-penulis besar seperti William Shakespeare, yang banyak belajar dari teknik naratif dan ritme puisi Chaucer.


Mengapa The Canterbury Tales Tetap Relevan?

Meskipun ditulis lebih dari enam abad lalu, The Canterbury Tales tetap memiliki daya tarik yang luar biasa. Ada beberapa alasan mengapa karya ini tetap relevan hingga hari ini:

  • Gambaran Sosial yang Abadi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun