Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia sendiri berasal dari bahasa Melayu. Menurut, para ahli diantaranya Kunardi berpendapat bahwa alasan mengapa bahasa Melayu diterima sebagai dasar bahasa persatuan, yaitu (1) kedudukannya yang telah berabad-abad sebagai bahasa penghubung antar pulau (2) bentuk bahasanya yang luwes dan mudah dipelajari (3) bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan-tingkatan seperti yang terdapat dalam bahasa Jawa, Sunda dan Madura. Jadi ada suasana yang demokratis. Bahasa Melayu yang sendiri digunakan oleh sebagian masyarakat di sekitar pesisir pantai Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, masyarakat melayu di Singapura, Malaysia dan Brunei. Dengan banyaknya Negara yang memakai bahasa melayu sebagai bahasa
Bahasa dapat berkembang dengan adanya perubahan budaya, teknologi dan Ilmu pengetahuan. Hal yang perlu kita jaga adalah walaupun dengan berkembangnya perubahan tersebut kita harus bersifat terbuka namun di lain sisi kita harus waspada terhadap bahasa asing yang dapat merusak karakter bangsa Indonesia. Pengaruh buruk bahasa asing di khawatirkan dapat melunturkan kebanggaan kita dalam berbahasa Indonesia. Jika kita saja tidak bangga berbahasa Indonesia maka, hilanglah karakter Bangsa Indonesia, yang bangga akan bahasanya sendiri. Padahal orang di luar Indonesia banyak sekali yang tertarik belajar bahasa Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Departemen Pendididikan dan Budaya (Depdikbud). Saat ini bahasa Indonesia juga dipelajari di lebih dari 45 negara di dunia. Di beberapa diantaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia. Hal ini membuat bahasa Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Bahkan beberapa motor di ajang MotoGp menempel beberapa penggalan bahasa Indonesia yaitu motor Yamaha yang di tunggangi oleh Valentino Rossi dengan kalimat ”Yamaha Selalu Di Depan” dan motor Honda yang di tunggangi oleh Dani Pedrosa dengan kalimat “Satu Hati”.
Jadi peran bahasa Indonesia dalam pembentukan karakter suatu bangsa adalah di mana kita sebagai warga negara Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, kita harus menjungjung tinggi bahasa Indonesia. Dengan kita mengahargai bahasa kita sendiri, maka bahasa Indonesia pun akan lebih di hormati oleh dunia internasional karena kita sendiri sangat banggga dan menjungjung tinggi hal itu. Tapi berbeda hal, jika kita tidak perduli terhadap bahasa kita sendiri, maka dunia internasional akan menilai bahwa karakter bangsa kita adalah bangsa yang tidak menghargai bahasa negaranya sendiri.
Bahasa Indonesia, Kita yang berwawasan.
Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia yang berkualitas adalah manusia yang dapat mengikuti perkembangan zamannya di saat itu. Peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia tidak hanya di ajarkan di lembaga pendidikan seperti sekolah, kampus dan tempat Les, namun perlu di lakukakan juga di lingkungan rumah dan tempat kita bekerja. Belajar bahasa penting, karena salah satu fungsi belajar bahasa Indonesia adalah meningkatkan keterampilan berbahasa, berfikir, menyimak dan kemampuan memperluas wawasan.
Kemudian, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mutu dari bahasa Indonesia harus terus di tingkatkan, salah satunya adalah dengan cepat memberikan padanan kata terhadap istilah istilah asing yang sudah beredar di masyarakat. Sehingga wawasan ke bahasaan kita selalu terbaharui. Di sekeliling kita, harus jujur kita akui bahwa banyak istilah istilah yang di pakai dalam perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi banyak yang sumber dari istilah asing (luar Indonesia). Hal ini perlu kita lakukan, agar masyarakat Indonesia lebih biasa menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa asing tersebut. Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui juga, bahwa kata 'download' lebih sering di pakai daripada kata 'unduh', dan kata 'upload' lebih sering di pakai daripada kata 'unggah'. Hal ini karena kita terlambat memberikan padanan kata terhadap 2 kata asing tersebut, sehingga orang lebih nyaman jika menggunakan kata asing tersebut karena sering di ucapkan. Namun ada juga para penuturnya masih dihinggapi rasa rendah diri sehingga mereka merasa lebih keren, berwibawa, terhormat, dan terpelajar jika dalam kegiatan sehari-harinya, baik dalam berbicara maupun menulis, menyelipkan beberapa istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Selain itu juga, pentingnya bahasa dalam peningkatkan wawasan adalah menurut para ahli di bidang pendidikan, pembelajaran bahasa tidak lepas dari belajar membaca,menyimak,menulis, berbicara dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, kita dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, dengan membaca kita juga akan menemukan informasi yang belum kita ketahui. Dengan menyimak, kita dapat mengkomparasikan pengetahuan yang kita baca dengan berbagai hal yang disimak. Dengan menulis, kita dapat merefleksikan hasil bacaan dan pengamatannya. Dengan berbicara, kita bisa bercerita dan mampu mengungkapkan pendapat, dapat membuat sebuah kesimpulan dan dapat mengaktualisasikan pengetahuannya dalam bentuk komunikasi dengan orang lain. Dengan kemampuan bersastra, kita dapat menampilkan nilai estetis dari bahasa, baik lisan maupun tulisan. Hal ini lah yang membuat bahasa Indonesia dapat membuat kita berwawasan. Karena kita memanfaatkan semua panca indra untuk membaca, menyimak, menulis, berbicara dan bersasta. Jika setiap warga negara dapat memahami esensi dari bahasa Indonesia itu sendiri, maka bahasa Indonesia dapat menjadi sebuah wawasan kebangsaan yang dapat mencerdaskan setiap rakyat Indonesia.
Bahasa Indonesia, Kita yang berbudaya
Saya mempunyai cerita menarik, masih ketika saya kuliah di Bandung dulu. Saya mempunyai teman baik dari suku Batak. Orangnya sangat baik kepada siapapun. Kemudian, saat itu saya dan beberapa teman hendak mengajak dia untuk pergi ke salah satu Mall di Bandung yaitu Bandung Indah Plasa (BIP). Kebetulan dia hendak menumpang naik motor bersama saya. Namun, ketika hendak jalan dia bertanya “ dimana kau taru, kau punya sepeda”. Saya pun kaget dan sambil menjawab saya membawa motor ke kampus bukan membawa sepeda. Dia pun tertawa, karena dia sadar bahwa jika di sini penyebutkan kendaraan bermotor adalah motor. Karena jikadi kampungnya, motor itu di sebut sepeda, kereta itu becak dan mobil itu motor. Hal ini membuktikan bahwa bahasa itu bersifat unik dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya. Namun hal ini juga merupakan salah satu kekayaan budaya akan bahasa di Indonesia. Bukan hanya di Indonesia, di seluruh penjuru dunia pun sama. Hampir setiap negara pasti mempunyai bahasa yang berbeda-beda dan pasti ada ciri khas tersendiri didalamnyakarena tidak semua negara mempunyai bahasa sendiri. Seperti negara tetangga kita Malaysia, mereka biasa berbicara melayu namun sering juga di selipkan beberapa bahasa Inggris. Karena dahulunya, Malaysia adalah bekas jajahan Inggris. Kita cukup bangga walaupun bangsa kita pernah di jajah oleh Belanda dan Inggris, namun bahasa yang kita gunakan sebagai bahasa resmi adalah bahasa Indonesia sehingga kita mempunyai bahasa sendiri, bahasa yang tidak di campur campur dengan bahasa lain. Ya, Walaupun ada beberapa kata yang mengambil dari kata Negara penjajah namun hal itu sudah di padankan dengan bahasa Indonesia. Kita juga beuntung karena sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai bahasa dengan ciri khas budaya tersendiri, bahasa yang kita pakai tidak sulit untuk di ucapkan. Walaupun bahasa tersebut tertulis di dalam sebuah kertas, niscaya kita tidak akan mengalami kesulitan dalam pengucapannya. Tidak seperti bahasa Inggris, ketika kita belajar bahasa inggris dan kita menuliskan kalimat “ I Miss You” maka kalimat tersebut harus di ucapkan dengan bunyi “Ai Mis Yu”, sedangkan bahasa Indonesia,apabila kita menuliskan sebuah kalimat “Aku sayang kamu” maka pengucapan tidak akan berubah menjadi “Akyu saiyang kamyu” tapi tetap diucapkan “Aku sayang kamu”, Hal terebut membuktikan bahwa bahasa Indonesia mudah di ucapkan.
Ada pepatah bahasa Melayu yang berbunyi “bahasa menunjukkan budaya suatu bangsa”. Maksudnya antara lain ialah bahwa nilai kesopanan yang terkandung di dalam bahasa itu sering mencerminkan tingginya peradaban dan budaya suatu bangsa, atau tingginya martabat seseorang. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa ada beberapa hal dari bahasa itu yang dapat dipakai untuk menandai maju dan mundurnya kebudayaan suatu bangsa. Ada beberapa ahli bahasa yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan, sehingga segala hal yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia atau masyarakat penuturnya. Contohnya, adalah jika kita di hidup di tengah tengah lingkungan yang mempunyai budaya kasar atau tidak mempunyai sopan santun, maka akan keluar dari perkataannya bahasa yang kasar atau bahasa yang tidak mempunyai tata krama. Begitu juga sebaliknya, jika kita hidup di tengah tengah lingkungan yang mempunyai budaya sopan santun atau kita lebih sering menyebutnya ‘Budaya Timur’, maka akan keluar dari perkataannya kata kata yang indah yang mempunyai sopan santun. Itulah mengapa bahasa sangat di pengaruhi oleh budaya itu sendiri. Dengan adanya bahasa Indonesia ini, mari kita jadikan diri kita sendiri menjadi masyarakat yang berbudaya luhur sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di dunia internasional.
Esensi :