Dengan mendapatkan pengakuan atas kinerjanya, generasi milenial akan merasa dihargai dan dibutuhkan oleh perusahaan. Â Dalam menjalani pekerjaannya milenial akan bertanya, "Apakah organisasi ini menghargai pekerjaan dan kontribusi saya? Apakah organisasi ini memberi saya kesempatan untuk melakukan yang terbaik setiap hari? "Â
Adanya pengakuan terhadap kinerja membuat karyawan merasa dianggap dan dibutuhkan oleh perusahaan. Ketika karyawan merasakan bahwa mereka dihargai, hal tersebut berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil nantinya. Misal, karyawan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan lain dan tertarik dengan peran yang ditawarkannya, dalam proses pengambilan keputusannya mereka akan mempertimbangkan apakah ketika pindah kontribusinya akan dihargai seperti di perusahaan saat ini.
Menciptakan budaya kerja yang mendukung perkembangan SDM
Generasi milenial cenderung untuk fokus dalam mengembangkan keahlian atau kekuatan mereka. Dengan terus mengasah kekuatan seseorang nantinya orang tersebut akan handal dalam menjalani hal tersebut. Jika cenderung fokus untuk memperbaiki kelemahan, kemampuan seseorang bisa jadi tidak berkembang karena potensinya untuk berkembang tidak diasah, . Kelemahan yang ada pada seseorang akan tertutupi jika kekuatannya dimaksimalkan.Â
Membangun hubungan baik antara manajer dan karyawan
Hubungan yang baik antara manajer dan karyawan juga merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya job-hopping. Milenial menginginkan seseorang yang dapat membina mereka. Pemimpin yang hanya memberi perintah dan kendali tidak disukai oleh generasi milenial. Generasi milenial mengharapkan manajer yang dapat membimbing, menghargai mereka sebagai manusia dan karyawan, serta dapat membantu untuk memahami dan meningkatkan potensi yang mereka miliki.
Memberikan penilaian kinerja secara berkala
Orientasi generasi milenial yang ingin terus berkembang membuat penilaian kerja penting untuk dilakukan secara berkala. Penilaian kinerja secara berkala seperti tiga bulan sekali lebih efektif untuk mengevaluasi kinerja karyawan daripada evaluasi tahunan, karena karyawan akan lebih cepat untuk menyadari apa keahlian yang harus ditingkatkan atau keahlian baru yang dapat dipelajari. Sehingga karyawan akan berusaha untuk menambah kemampuannya. Produktivitas karyawan akan meningkat dan mendukung peningkatan produktivitas perusahaan.
Memberikan work-life balance untuk SDM
Bagi generasi milenial keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan menjadi hal yang penting. Ketika perusahaan memberikan work-life balance kepada karyawannya, mereka tidak merasa terbebani dalam menjalankan pekerjaan. Dengan begitu, kepuasan kerja karyawan pun meningkat dan karyawan akan betah di perusahaan. Â Â
Generasi milenial selalu mencari tantangan baru dan menginginkan tujuan yang lebih tinggi. Jadi, mereka tidak takut untuk melakukan job-hopping. Generasi milenial juga terus mencari kesempatan yang lebih baik dalam hal pengetahuan, peran dalam pekerjaan, dan lainnya. Sebagai HR, harus terbuka terhadap perubahan ini dan dalam proses rekrutmen, jika ada pelamar yang memiliki latar belakang job-hopping sebaiknya dianalisis dahulu penyebab mereka melakukan job-hopping.Â