Saya menempati satu kamar yang berisi empat orang. Yang pertama orang dari Cilacap, sudah lebih dua kali umroh, kali ini umroh bersama istrinya, besannya, dan cucunya. Yang kedua orang Malang yang kerja di Papua, umroh yang ke dua kalinya. Umroh kali ini menunaikan wasiat almarhumah istrinya, yaitu mengumrohkan istri keduanya. Yang ketiga, orang-orang memanggilnya Gus. Sudah bolak-balik umroh gratisan. Kali ini umroh dengan istri kedua, sedangkan istri pertama sedang melahirkan anak kelima.
Sebagai orang yang baru pertama kali umroh, mereka bertiga menjadi tempat saya bertanya segala macam hal tentang umroh dan Arbain di Masjid Nabawi.
Ketika pertama kali melihat Kakbah secara langsung, pikiran saya melayang ke masa kecil di Laweyan.
Mimpi terbeli, solat Jumat di Mekah dan Madinah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H