Pada sesi III, anak -- anak diminta menuliskan cita -- cita mereka di kertas origami yang dilipat menjadi pesawat. Seluruh anak berkumpul di lapangan dengan membawa pesawat dari kertas tadi.
Lima -- enam bocah cewek bau kencur merubung seorang relawan muda dari Bea Cukai Ternate, Mas Putra namanya. Entah apa yang mereka perbincangkan.
"Satu, dua...tigaaaa!!!" Aba -- aba Pak Musafak.
Meluncurlah ke udara pesawat kertas warna warni yang bertuliskan cita -- cita mereka. Derai tawa keluar dari bibir bocah -- bocah. Ketika pesawat menghunjam ke bumi, mereka berlarian berebut mengambil pesawat tadi.
"Cita -- citanya apa Adek?" Tanya saya. "Brimob." Jawabnya.
"Kalau nganape cita -- cita apa?" Tanya saya kepada yang lain. "Polwan." Jawab bocah cowok.
"Hmmm..Kalau kamu apa?" Tanya saya lagi. "Petinju." Jawabnya sambil mengepalkan ke dua tangannya.
Mungkin di Kemenkeu Mengajar Ternate 7, baru ada yang punya cita -- cita pegawai pajak, pegawai bea cukai, pegawai perbendaharaan, pegawai lelang.
Demikian, dari kami untuk negeri.
#Tulisan ini dipublish juga di blog  saya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H