Aku tahu, kamu pasti nangis baca ini.
Aku pingin nangis, tapi aku tahan.
Jum, pada suatu masa ketika Gusti Allah ngijabahi apa yang kita pinta, byuhhh.jiyaannnn itu adalah pembuktian cinta putih tulus suci kita.
Bagaikan bocah yang kehilangan burung dara, kemudian pada suatu pagi pas dia ke kolah di belakang rumah untuk wudu dilihatnya burung dara tersebut sudah bertengger di paguponnya Mata bocah itu berbinar – binar, berteriak kesana kemari, sampai – sampai lupa berwudu untuk solat subuh.
Jum, pada suatu masa nanti, kita lihat ludruk bareng ya, terus kita bahas ceritanya. Kita  tirukan parikan – parikan dan guyonan – guyonan yang saru..he he he ( eh pipimu merah tuh..tersipu ya )
Kita pengajian bareng ya, kuliah subuh di tempat biasanya Kita beli buku loakan bareng, kamu senengnya buku bergenre apa? Kalau aku suka fiksi, non fiksi juga, yang agak sedikit blue juga suka..upss.. sori, nggak ding.. Kamu pasti suka buku tentang gosip artis , tentang masakan? Salah ya.....
Di setiap sepertiga malam, aku selalu melihat bintang barat yang sinarnya teduh tersenyum kepadaku. Dia menuliskan surat di secarik awan yang dititipkan angin kepadaku. Temui aku di musola belakang rumah, tulisnya.
Jiyaannn, wagu banget ya?
Sudah ah, juragan ku sudah mulai jengah melihat aku gak bekerja. Oh iya, seperti dalam film Mission Impossible, surat ini akan terbakar sendiri dalam waktu lima detik setelah kamu selesai membaca surat ini. Ha ha ha, guyon ding....
Tapi kalau memang surat ini gak ada manfaatnya bakar saja dan lupakan selamanya.
Aku tulis surat ini disela – sela pekerjaan ku sebagai buruh pabrik tebu di kota X.