Mohon tunggu...
Arif Wibowo
Arif Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di DJP.

ASN di DJP yang belajar menuliskan hal receh dan konyol sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

In Complicated Relationship

14 Maret 2014   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_315601" align="aligncenter" width="100" caption="ilustrasi : Argya"][/caption]

Sudah dua pekan Arya tidak bertemu dengan Keysha, kekasihnya. Arya sudah mencoba untuk menghubungi Keysha via SMS, WA, BBM namun tidak pernah ada jawaban dari Keysha. Teman-teman yang satu kost dengan Keysha pun sudah Arya mintai keterangan.

“Minggu yang kemarin sih masih ketemu Keysha, masih berangkat kerja bareng, ngobrol ngalur ngidul, ngegosip. Ngrasani sampeyan Arya..he..heh..he...Tapi minggu ini kok gak pernah ketemu sama sekali. Tak pikir Keysha pulang ke Batu?..Apa gak pamitan kamu Arya?” tanya Mbak Nur teman satu divisi dengan Keysha.

“Aku pikir juga begitu Mbak Nur, tapi aku hubungi kok gak dibales sama sekali. Apa pernah Keysha cerita ada masalah Mbak Nur?”

“Sepertinya sih gak ada apa-apa, Arya,”

Arya dan Keysha  adalah sama-sama karyawan pabrik sepatu di daerah Pandaan. Kalau Arya dibagian desain, sedangkan Keysha ada dibagian Akuntansi. Ruangan mereka hanya dipisahkan oleh dinding partisi. Mereka bertemu satu tahun yang lalu.

Pada waktu itu Keysha sedang berada di ruangan owner dari perusahaan tersebut, Mr. Jung, yang berasal dari Korea. Suara Mr.Jung terdengar nadanya agak meninggi. Mendengar nada tinggi dari big bos nya tersebut, Arya yang sebenarnya akan berdiskusi dengan Mr.Jung mengenai desain sepatu untuk session summer, menghentikan langkahnya di depan pintu ruangan Mr. Jung. Dia mengintip dari lubang kunci, apa yang terjadi di ruangan tersebut. Dilihatnya Mr. Jung berdiri di depan Keysha, mukanya merah menahan marah. Keysha terlihat menunduk, tidak berani menatap Mr.Jung.

Gubrak....

Tiba-tiba pintu ruangan Mr.Jung dibuka dari dalam oleh Keysha. Arya yang masih dalam posisi mengintip tidak mengetahui kalau pintu sudah dibuka oleh Keysha, tidak sempat untuk beralih posisi siaga. Dan akhirnya....mak brukkk...nyungseplah Arya menubruk Keysha yang berlari keluar sambil menangis. Semenjak saat itu mereka berdua semakin akrab.

***

Dada Arya bergetar dengan kerasnya. Tanda bahwa Blackberry warna putih yang ada disaku depan bajunya menerima pesan singkat. Diambilnya BB putihnya, dan terlihat ada pesan masuk dari Keysha.

“Arya, aku tunggu di Two M nanti malam jam 8 malam”

Malam itu meluncurlah Arya dengan sepeda motor maticnya menuju kafe Two M. Tempat dimana biasanya dia dan Keysha menghabiskan malam Minggu mereka sambil mendengarkan musik dan bersendau gurau.

Tepat jam delapan malam Arya tiba di kafe Two M. Suasana kafe terlihat agak ramai, tidak seperti biasanya. Yowisben, yang merupakan home band cafe tersebut sedang melantunkan lagu Oplosan yang diarensemen ulang oleh mereka, diatas panggung kecil yang ditata ciamik dipojok kanan kafe. Terdengan melankolis, syahdu.

“Mas Arya, sudah ditunggu Mbak Key diatas,” kata seorang waiter yang sudah kenal  dengan Arya.

Langsung saja Arya menuju lantai dua. Keysha sudah menunggu di tempat duduk favorit mereka. Dari tempat duduk favorit mereka tersebut, mereka dapat melihat lalu lalang di jalan dan juga dapat menikmati Yowisben yang perform di lantai bawah.

“Assalamualaikum, Key...”

“Wa’alaikum salam, Arya...bijimana?...sehatkan....,”

Tidak seperti biasanya, Keysha terlihat agak kikuk berhadapan dengan Arya.

“Wossrong Key?...kamu kok agak gimana?”

“Maafin aku Arya, aku kemarin cuti tidak bilang ke kamu. Aku pengin kamu dengerin ceritaku. Jangan marah ya Arya,” kata Keysha.

Arya hanya mengangguk saja, sambil menyalakan BB nya sebagai tanda memanggil waitress.

“Kopi ndeso yang kenthel, gulanya dikit saja, satu mbak. Makannya nanti saja ya mbak, masih belum laper nih. Kamu apa Key?”

“Aku sudah pesan kok...,” kata Keysha sambil menyeruput wedang ronde pesanan dia.

Keysha pun meneruskan ceritanya.

“Hari Senin pagi kemarin aku di sms temanku. Dia bilang dia sakit, dia pingin aku mengantar dia ke Syaiful Anwar. Dia mengeluh pusing-pusing terus dua minggu ini. Keluarganya ada di Medan, dia sendirian di Malang.

Senin pagi itu aku langsung berangkat ke Malang. Ketika aku tiba di kamar kosnya, aku lihat wajahnya pucat, menggigil kedinginan. Tidak ada yang merawat dia. Dia pegang tanganku dan berbisik, temani aku.

Aku bawa dia ke Syaiful Anwar. Sepanjang perjalanan, tanganku digenggam terus. Seolah dia benar-benar takut aku tinggalkan. Aku benar-benar panik. Aku bacakan doa-doa sebisanya.

Tiga hari dia koma. Tapi sepertinya dia tahu keberadaanku. Kalau aku ada disamping dia, ada senyum tipis di wajahnya. Tapi kalau saya tidak ada disampingya, tidak ada senyum di wajahnya.

Pada hari ke empat, dia pergi untuk selamanya. Sebelum dia meninggal dia berpesan untuk selalu mengenangnya. Maafkan aku Arya,” butir-butir air mata Keysha pun jatuh ke mangkok wedang ronde.

“Aku yang seharusnya minta maaf kepadau Keysha, karena aku telah berperasangka yang tidak-tidak kepadamu. Aku ikut berduka atas meninggalnya temanmu,”

“Kamu tidak tahu Arya....sebelum denganmu, aku telah menjalin hubungan dengan dia. Kadang kita bertengkar hebat, tapi sejam dua jam kemudian kita akan akur lagi. Begitu berulang-ulang. Dia pernah berkata, kita baru sadar cinta sejati jika orang yang kita cintai tidak ada disamping kita. Dan aku, hari-hari ini sangat kehilangan dia. Maafkan aku Arya.

Chantal Androgini adalah cinta sejatiku”

Saya Arif Wibowo,.....................................................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun