Mohon tunggu...
Arif Tanuwijoyo
Arif Tanuwijoyo Mohon Tunggu... -

i'm "actioner"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Harus Takut Untuk Bermimpi?

6 September 2011   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:12 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

salam sukses saudara/i sekalian sya ingin membahas sedikit mengenai keberanian dalam bermimpi Dalam kebanyakan benak orang, memiliki impian yg besar adalah sebuah kekonyolan. mereka ingin menjadi artis,presiden,miliader,pengusaha namun karena apa yg mereka miliki saat ini membuat mereka tidak berdaya dalam mengimpikan impiannya. orang-orang seperti ini adalah orang dengan mental "kerupuk" sekali ditekan akan hancur berkeping keping. sekali lagi,tidak ada orang yg bernasib sial (sy sdh bahas mengenai nasib pada thread sy sebelumnya). Anda boleh terlahir dalam keadaan terpuruk tp balikkan keterpurukan melalui impian itu dan raih impian yg anda impikan.sekalipun itu nampak mustahil namun percayalah jika orang bisa maka anda juga PASTI bisa. keberanian itu datangnya dari dalam jika anda tidak memiliki keberanian untuk bermimpi maka orang dari luarpun tidak akan pernah bisa mempengaruhi anda untuk bermimpi karena persepsi dari diri sendiri sudah tidak berani. keberhasialan maupun kesuksesan seseorang SELALU dimulai melalui bermimpi untuk impiannya yg besar sekian sedikit share saya saudara/i skalian anda boleh follow account twitter saya di http://twitter.com/#!/successinyouth untuk mendapati kata-kata positif yg bisa mendorong anda. silahkan juga baca thread sy yg lainnya : - orang pintar itu karena BODOH http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10214512 - jadilah kaum minoritas http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10177188 - Tuhan tidak bisa mengubah nasibmu http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10244830

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun