Mohon tunggu...
Arif JMSH
Arif JMSH Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Siapa-siapa. Hanya rakyat kecil penghuni dunia tulis-menulis. http://jmshwords.blogspot.com

Bukan Siapa-siapa. Hanya rakyat kecil penghuni dunia tulis-menulis. http://jmshwords.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penulis Amatir: Rahasianya, Menerbitkan Sendiri Buku Tanpa Modal

4 Januari 2015   22:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman saya jadi Penulis (itu kata mereka), atau jadi seorang Penulis Amatiran (ini kata saya) itu ada suka-duka-dukanya. Kenapa saya mengulang kata dukanya dua kali? Ya, karna sebagai Penulis Amatiran, saya lebih banyak dapat dukanya daripada sukanya. Betul? Anda yang Penulis Amatiran seperti saya ini pasti langsung diam dan berpikir! Bagus, lebih baik seperti anda jadi Penulis Amatiran tapiberpikir. Daripada jadi Penulis Profesional tapi tidak punya pikiran. Repot kan? :-D

Sukanya? Yang paling membuat senang itu hanya saat saya menulis. Lalu, Dukanya? Yang paling tidak menyenangkan itu; saat karya saya sudah rampung tapi tidak ada satupun Penerbit mau membantu menerbitkannya. Naskah yang coba kita kirimkan ke berbagai Penerbit itu ditolak mentah-mentah karna alasan-alasan tertentu yang notabenenya tidak masuk di akal. Ya alhasil, kalau kata orang sekarang tuh; Sakitnya tuh disini! Didalam hatiku! Perihnya tuh disini! Didalam dompetku! :-D

Yang benar-benar membuat sakit itu saat  naskah kita dibilang tidak masuk kriteria permintaan pasar lah. Tidak memenuhi syarat lah. Penataan-kataannya terlalu tinggi lah. Padahal jelas-jelas naskah kita itu boro-boro di-review sama pihak Penerbit yang bersangkutan, dilihat sinopsis nya saja masih diragukan, mungkin. :)

Dan saya juga pernah punya pengalaman tertawa terbahak-bahak saat saya berniat mengirimkan salah-satu naskah novel saya ke salah-satu Penerbit besar. Bagaimana saya tidak tertawa, bayangkan saja, belum juga naskah itu dikirimkan, penerbit bersangkutan sudah menolak nya dengan alasan Penerbit mereka sedang tidak menerima naskah dengan ber-Genre-kan Fiksi Romance. Lalu saya sedikit iseng menawarkan naskah ber-Genre-kan sama seperti drama-drama Korea. Pihak Penerbit itu langsung menyambar dengan semangat meminta naskah yang saya maksud tersebut. Kali ini untuk di-review-nya, mungkin itu juga. Saya juga tidak tahu.

Saya pun ikut bersemangat, dan menjawab ; Apa bedanya drama korea sama novel genre romance, Pak? Ohh beda ya, Pak? Ya sudah, nanti saya buat dulu naskah yang bapak inginkan itu! Karna naskah itu masih dalam kebohongan saya, Pak!"

Suatu waktu. Saya bosan dengan cerita "Mengirimkan naskah ke Penerbit" yang selalu tidak berubah-berubah nasib itu. Karna kesal, akhirnya saya pun mengobrak-abrik rumah si Mr. Google. Mencari referensi tentang; Bagaimana caranya menerbitkan sendiri buku-buku kita atau bahasa kerennya; Self Publish. Cari sampai mati-matian kesana-kemari. Dan akhirnya saya berhasil menemukan sendiri bagaimana cara menerbitkan sendiri naskah-naskah saya ini. Saya berhasil mewujudkan salah-satu impian terbesar sebagai seeorang Penulis Amatiran seperti saya ini pada umumnya.

Dan ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠّﻪ untuk saat ini saya baru menerbitkan 9 buku. Iya, saya menerbitkannya di Google play & books store. Ini bukti Screenshoot-nya :

[caption id="attachment_363080" align="aligncenter" width="560" caption="-Doc Pribadi-"][/caption]

Di Amazon Store baru 3 buku yang di terbitkan.

Dan saya pun membuat sebuah buku sederhana tentang tutorial mudah cara menerbitkan buku di Google play & Books store.

Akhir tulisan. Semoga Artikel saya ini (Sebenarnya lebih tampak seperti sebuah curhatan) ini bisa membatu Para Penulis Amatiran seperti saya yang mungkin sekarang sedang berteriak-teriak histeris; Help help help, save my books! I want Self Publish my books! Help, me...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun