Pada tahun 2045, Indonesia genap berusia 100 tahun, sebuah usia emas alias satu abad Indonesia, sehingga generasi pada saat itu bisa disebut Generasi Emas 2045. Pada masa tersebut, ditargetkan Indonesia telah menjadi negara yang maju, modern, berdaya saing tinggi, dan sejajar dengan negara maju lainnya.
Sebutan Generasi EmasÂ
Dihitung dari saat ini, masa tersebut memang masih terlihat lama, 22 tahun lagi. Tapi tentu banyak hal yang harus disiapkan agar pada masanya tiba, generasi emas tersebut benar-benar dapat terwujud.
Sekarang, mengapa sih tahun 2045 disebut generasi emas? Bukankan pada setiap era, selalu ada generasi emas yang hadir? Kita mengenal generasi emas tahun 1945 yang melahirkan kemerdekaan Indonesia, atau tahun 1966 dan tahun 1998 yang melahirkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan kenegaraan. Namun penetapan generasi emas 2045, telah dicetuskan pada tahun 1996, melalui penetapan visi Indonesia Emas dengan 4 pilar, yaitu SDM unggul, demokrasi yang matang, pemerintah yang baik, dan keadilan sosial.
Kondisi ASN Saat Ini
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pihak yang menjalankan roda pemerintahan, tentunya menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045 tersebut. Sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 2014, ASN adalah jenis profesi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat bahwa pada semester I tahun 2023, total jumlah ASN adalah 4,28 juta, terdiri atas PNS 3,79 juta (89%), dan PPPK sebanyak 487,12 ribu (11%), dengan ASN daerah sebanyak 3,32 juta (78%) dan ASN pusat 953,48 ribu (22%).
Mayoritas ASN di Indonesia adalah perempuan sebanyak 2,35 juta (55%), sedangkan ASN laki-laki sebanyak 1,92 juta (45%). Dari sisi tingkat pendidikan, mayoritas ASN merupakan lulusan sarjana yaitu sebanyak 3,05 juta (71%), diploma 639,3 ribu (15%), lulusan SD-SMA sebanyak 587,26 ribu (14%).
Hal yang menarik, berdasarkan kelompok usianya, mayoritas ASN saat ini berasal dari Generasi Y (1977-1994) sebanyak 2,13 juta (50%), Generasi X (1965-1976) sebanyak 1,73 juta (40%), Generasi Z (1995-2010) sebanyak 232,5 ribu orang (5%), dan Generasi baby boomer (1946-1964) sebanyak 183,72 ribu (4%). Menurut Strauss dan Howe dalam bukunya, Generations: The History of America's Future, perubahan generasi terjadi dalam masyarakat sekitar setiap 20 tahun.
Dengan komposisi pegawai tersebut, dengan asumsi peraturan mengenai usia pensiun ASN masih seperti saat ini (UU 5/2014) yaitu untuk PNS pejabat administrasi, pejabat fungsional ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional keterampilan 58 tahun, pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional madya 60 tahun dan pejabat fungsional ahli utama 65 tahun, maka pada tahun 2045, dimungkinkan rata-rata generasi yang akan menjadi pemimpin adalah dari Generasi Z, yang saat itu usianya sekitar 50 tahun, serta generasi setelahnya, yang disebut Generasi Alfa, yang lahir setelah tahun 2013.
Sebutan Generasi Z dan Generasi AlfaÂ