Mohon tunggu...
AW Kristianto
AW Kristianto Mohon Tunggu... Insinyur - Pemerhati tata air dan lingkungan

Water Resources Engineer

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir Bandang di Awal 2020

5 Februari 2020   18:38 Diperbarui: 5 Februari 2020   18:42 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan Lumpur di jalan raya akibat banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, 30/01/2020 (Foto by Gandi)

4. Tumpukan material di hulu atau di atas gunung/bukit yang mudah terbawa oleh aliran air seperti kayu, batu maupun tanah yang longsor.

5. Terbentuknya genangan air dalam volume yang besar akibat tertahan oleh tumpukan sedimen atau sampah pepohonan yang terbawa banjir, sehingga apabila penahan tersebut tiba-tiba jebol akan menyebabkan aliran air yang besar menuju ke hilir.

6. Kegagalan/keruntuhan  bendungan dapat menyebabkan dinding bendung tiba-tiba rusak dan memuntahkan volume air yang sangat dasyat dan tidak terkontrol ke arah hilir.

Beberapa parameter  lokasi dengan tingkat kerawanan yang tinggi terhadap resiko banjir bandang diantaranya adalah sbb:

1. Daerah di dekat sungai dengan kepadatan penduduk yang tinggi menagkibatkan resikonya menjadi lebih besar.

2. Lokasi berisiko tinggi lainnya termasuk penyeberangan air rendah serta daerah pegunungan yang terbakar.

Upaya pencegahan preventif untuk mengurangi dampak resiko adalah diantaranya dilakukan dengan:

1. Mengevaluasi kembali alat peramalan untuk peringatan dini (Early Warning System) yang diperlukan untuk pengamatan banjir bandang.

2. Mencegah terjadinya penggundulan hutan baik secara sengaja maupun akibat kebakaran.

3. Melakukan reboisasi pada lahan gundul, diutamakan dengan tanaman keras serta vegetasi rumput jenis tertentu untuk mengurangi terbawanya tanah oleh arus run off air hujan.

4. Memindahkan permukiman dari wilayah yang rawan terhadap banjir bandang ke wilayah yang secara  topografi  lebih aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun