Peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mewujudkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia begitu besar. Urgensi UMKM untuk mewujudkan SDGs juga telah diakui Department of Economic and Social Affairs (DESA) dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Menurut lembaga internasional ini, 17 target SDGs hanya bisa dicapai jika seluruh aktivitas publik dan bisnis dilakukan secara berkelanjutan dan bersinergi, termasuk dengan melibatkan UMKM di dalamnya.
Desa Bode Lor, Kabupaten Cirebon, menjadi sorotan dengan kemajuan yang dicapai oleh para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kerajinan rotan. Melalui upaya kolaboratif antara masyarakat lokal dan pemerintah, desa ini telah menunjukkan potensi untuk berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat desa.
Mayoritas yang bekerja sebagai pengrajin rotan berada di RW 1 Desa Bode Lor. Produk kerajinan rotan yang dibuat berbagai macam yaitu kursi, keranjang cup lampu dan sebagainya.
Observasi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik 2023 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengungkapkan peran penting UMKM kerajinan rotan dalam perekonomian desa. Produk-produk kreatif yang dihasilkan oleh UMKM ini tidak hanya mampu mempertahankan tradisi lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat.
Dalam percakapan dengan sejumlah pelaku UMKM, terlihat semangat mereka dalam mengembangkan bisnis dan menciptakan nilai tambah dari produk kerajinan rotan. Proses produksi yang melibatkan sentuhan tangan para pengrajin, dari pengambilan bahan baku hingga proses akhir, menghasilkan produk berkualitas tinggi yang diminati oleh pasar lokal maupun luar daerah bahkan luar negeri.
"Produk kita tidak hanya terjual di pasar lokal tetapi juga sampai di pasar internasional. Produk kita sudah terjual ke berbagai negara Asia, Eropa dan Amerika. Produk yang sering dipesan yaitu furnitur seperti kursi dan meja. Untuk sekarang yang lagi diproduksi yaitu untuk keperluan ekspor ke kanada."Supriyadi (pengusaha UMKM kerajinan rotan) tanggal 16 Agustus 2023.
Pengusaha UMKM kerajinan rotan, Supriyadi juga mengatakan bahwa tahun ini terdapat pesanan furniture yang terbuat dari gabungan kerajinan rotan dan anyaman dari bahan eceng gondok sebanyak kurang lebih 620 pcs untuk barang trial yang akan di ekspor ke luar negeri dan tahun depan terdapat pesanan untuk ekspor keluar negeri sebanyak 7000 pcs.
Pengembangan UMKM kerajinan rotan di Desa Bode Lor ini bukan hanya sekadar usaha komersial, tetapi juga langkah nyata dalam mencapai SDGs Desa. Dengan memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat, menjaga tradisi lokal, dan memastikan keberlanjutan lingkungan, desa ini menjadi contoh inspiratif bagi upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
(Penulis Arif Hidayatulloh Mahasiswa KKN UPI 2023)