Assalamuallaikum Wr. Wb
SALAM GURU PENGGERAK !!!
Hai rekan-rekan sekalian, perkenalkan nama saya Arif Wiguno peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Jakarta Timur. Bersama Fasilitator Bapak Pariyana dan Pengajar Praktik muhammad ongky fadilah pada kesempatan kali ini saya ingin membuat tulisan sekaligus menyampaikan tentang koneksi antar materi, Kesimpulan dan Refleksi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Bebasis Nilai-Nilai Kebijakan Sebagai Pemimpin
Terdapat 10 pertanyaan pemantik untuk saya jawab terkait koneksi antar materi ini.
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Dalam proses pengambilan keputusan, Ki Hajar Dewantara menyatakan harus sesuai dengan kodrat alam dan zaman. Artinya ketika kita dihdapkan dalam kasus dilema etika, kita harus mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang artinyakeputusan dapat berpihak kepada murid, kita juga harus mengambil keputusan dengan teladan, tanggung jawab dan mengayomi.
Tepatnya pada tahun 1922, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Perguruan Nasional Tamansiswa. Beliau pun mencetuskan asas-asas pendidikan yang kita kenal sebagai Patrap Triloka. Patrap Triloka terdiri atas tiga semboyan, yaitu Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Semboyan dalam dunia pendidikan tersebut diterjemahkan menjadi "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan"
Penjelasan lengkap mengenai Filosofi Pratap Triloka berisi
Ing Ngarso Sung Tulodo yang berarti bahwa di depan dapat memberikan teladan yang baik bagi murid-muridnya, guru dilingkungan sekolah maupun anggota masyarakat. Oleh karena itu dalam mengambil suatu keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus terlebih dahulu mengidentifikasi dengan sungguh-sungguh karena segala keputusan yang diambil akan menjadi contoh bagi murid, guru dan anggota masyarakat.
Ing Madya Mangun Karsa yang artinya ditengah dapat membangun karsa atau kemampuan atau semangat. Oleh karena itu guru harus mampu mengambil keputusan-keputusan yang berpihak kepada murid dan dapat membangkitkan Karsa semangat dan kemampuan murid.
Tut Wuri Handayani yang berarti di belakang dapat memberikan dorongan semangat pada murid agar dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya ini berarti bahwa guru harus mampu mengambil suatu keputusan terkait proses pembelajaran dan kegiatan sekolah yang dapat mendorong murid agar dapat berkembang sesuai dengan minat, profil dan kesiapan belajarnya