Pemilihan Bupati (Pilbup) menjadi ajang kompetisi demokrasi yang selalu hangat diperbincangkan. Pasalnya, Calon Bupati (Cabup) yang nantinya terpilih akan menentukan kesejahteraan dan masa depan Masyarakat selama lima tahun mendatang.
Jika Masyarakat gagal dalam menentukan pilihannya, maka akan berdampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengangguran yang merajalela, infrastruktur publik yang tidak memadai, tenaga Kesehatan yang tidak mumpuni, kebesihan lingkungan yang tidak terjaga, harga bahan pokok yang melunjak, hingga mahalnya biaya Pendidikan yang berujung pada putus sekolah. Di mana, pada akhirnya semua dampak tersebut akan menuju ke satu arah yaitu meningknya angka kemiskinan daerah.
Contoh sederhana dalam dunia Pendidikan, berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. PALI tahun 2023 menyatakan bahwa 35% Masyarakat PALI tidak mengenyam Pendidikan, 13,04% tidak tamat SD, 22,41% tamat SD, 10,45% tamat SMP, dan 14,85% tamat SMA. Artinya 96,58% Masyarakat PALI tidak sarjana/diploma atau dengan kata lain hanya 3,42% Masyarakat PALI yang berkuliah. Â
Padahal untuk mewujudkan Indonesia Emas diperlukan SDM yang mumpuni yang salah satu cara mewujudkannya adalah dengan kualitas Pendidikan. Oleh karena itu, pesta demokrasi melalui Pilbup bukan hanya sebatas datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) lalu selesai, tapi menjadi penentu kehidupan yang lebih baik di masa depan. Â
Sama halnya dengan daerah lain, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sedang menuju arah perbaikan melalui Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Setidaknya ada empat Cabup yang akan berkompetisi dalam pemilihan Bupati PALI Periode 2024-2029 yang telah diumumkan oleh Komisi Peilihan Umum (KPU) Kabupaten PALI.
Salah satu Cabup yang memiliki potensi besar untuk kemajuan Kabupaten PALI adalah Asgianto. Asgianto merupakan putra asli PALI segaligus Cabup PALI nomor urut 02. Asgianto menjadi pilihan terbaik bagi Masyarakat untuk memimpin PALI yang maju. Asgianto menguasai dengan baik apa saja yang harus dibenahi dan yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan visinya yaitu "PALI Maju Untuk Indonesia Emas".
Hal ini terlihat dalam debat Capub pertama, dalam debat tersebut Asgianto terlihat sangat menguasai materi debat dan menyampaikan data-data yang relevan sesuai dengan tema debatnya. Tidak hanya itu, Cabup Asgianto juga dikenal sebagai orang yang visioner dan berjiwa kepemimpinan yang mementingkan rakyat.
Asgianto juga merupakan Cabup paling muda diantara tiga Cabup yang lainnya. Asgianto lahir di Pendopo pada 6 Maret 1985, meskipun terbilang muda, namun Asgianto dari segi pengalaman sudah tidak diragukan lagi. Ia sejak tahun 2014 hingga 2019 mendapat Amanah sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dan Ia menjabat Kembali di periode 2019-2024 sebagai Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Bahkan Asgianto pun terpilih Kembali sebagai Ketua DPRD Provinnsi Sumatera Selatan periode 2024-2029.
Namun, Asgianto memutuskan berhenti di DPRD karena memilih untuk mengabdi kepada daerah asalnya dengan maju sebagai Cabup PALI. Asgianto dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan bahwa PALI memiliki potensi yang besar, akan tetapi jika PALI di pimpin dan dikelola oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab maka akan PALI dan masyarakatnya akan rusak. Rusak pemerintahannya, rusak SDM-nya, rusak SDA-nya, dan pada akhirnya PALI akan semakin jauh tertinggal dari daerah lain.
Untuk itu, Asgianto serius mendedikasikan dirinya demi kemajuan PALI. Kelak dalam memimpin PALI, Asgianto akan membuat banyak terobosan yang didampingi oleh pada ahli agar berbagai macam program dan Keputusan yang akan dijalankan tepat sasaran dan bermanfaat bagi Masyarakat PALI. Program kerja Paslon 02 Asgianto dan Iwan Tuaji dapat diakses pada link berikut: https://bit.ly/VisiMisiKosongDua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H