SEMANGAT PAGI REKAN
Salam sehat dan sukses dunia akhirat
Saya pernah menulis hal memulai, seribu langkah tidak akan pernah terwujud tanpa langkah pertama. Memang mulai itu hal yang tidak mudah, apalagi hal yang baru. Baru belajar bertanya, belajar survey lokasi, belajar menghitung estimasi harga sekitar, bahkan untuk tingkat yang lebih tinggi yaitu belajar menghitung cashflow properti yang akan dibeli.Â
Sesuai wejangan guru saya, untuk investor pemula, mulai belajar dari mencari properti yang memiliki cashflow positif. Apa itu cashflow? Cashflow itu nilai penghasilan yang dihasilkan dari properti tersebut, misal properti yang disitu ada kamar kos-kosan, atau properti yang ada usahanya (restoran/toko/laundry dkk).
Properti yang ada cashflow usahanya tentu akan lebih baik dibanding dengan properti yang tanpa cashflow usaha. Apalagi properti yang usahanya sudah berjalan lama dan sudah berjalan dengan baik. Dalam mengamati cashflow usaha, memang harus dilakukan survey langsung ke properti tersebut, kalau usaha berupa restoran ya dicoba makan disitu untuk melihat jumlah pengunjung serta harga menu dan rata2 pembelian tiap pengunjung, datanglah saat makan siang yang jam padat pengunjung.Â
Dari situ dapat kita survey dan kita hitung berapa omset resto itu setiap harinya. Setelah dapat kita hitung cashflow usaha tersebut, kita dapat membandingkan cashflow dengan nilai estimasi cicilan kpr untuk properti tersebut. Jika nilai perbandingannya menunjukkan cashflow lebih  tinggi dari cicilan, maka properti itu sangat layak untuk dimiliki, namun sebagai pembeli wajib tidak boleh menggunakan emosi saat akan membeli, karena faktor emosi ini akan mengurangi akal sehat kita yang akhirnya malah bisa membuat kita rugi saat membeli properti tersebut.
Demikian tulisan saya, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H