Mohon tunggu...
arif rahman hakim
arif rahman hakim Mohon Tunggu... -

Always try to be better

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musibah Mentawai dan Gunung Merapi

7 Januari 2011   13:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa banyak musibah yang telah dirasakan negeri ini, itu semua cobaan ataukah peringatan? Terkadang kita sebagai manusia tak mau mengambail pusing dengan musibah-musibah itu, kita hanya berpikir yang penting daerah kita tidak terkena musibahdan kita semua selamat.

Seharusnya kita selalu berpikir, mereka adalah saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Meski kita tak dapat langsung terjun memberi bantuan kepada mereka, setidaknya kita dapat memberikan suntikan moril dan doa untuk mereka. Ironi memang ketika kesadaran tentang arti persaudaraan terkikis oleh zaman dan peradaban modern yang semakin tidak karu-karuan. Begitu banyak musibah yang melanda negeri ini, akan tetapi sudahkah kita mengevaluasi dan mengintrospeksi diri kita kenapa musibah selalu datang menghampiri kita. Tidak semua orang berpikir seperti itu, karena mereka sibuk dengan urusan duniawi mereka, mengejar kesuksesan, mencari kedudukan, memperkuat kedudukan, dan menumpuk harta.

Jika kita dalam keadaan seperti saudara-saudara kita yang tinggal disekitar gunung merapi, kita akan merasakan betapa beratnya hidup mereka ketika harus mengungsikan seluruh keluarga dan barang –barang berharga ketempat pengungsian. Ketika abu vulkanik menghampiri mereka, tidak sedikit dari mereka yang mengalami gangguan pernafasan bahkan ada diantara yang meninggal. Dan bayangkan ketika rumah- rumah mereka yang telah tinggali berpuluh-puluh tahun dengan dibangun susah payah hancur diterjang lahar dingin yang keluar dari gunung merapi, belum juga barang-barang berharga dan hewan-hewan ternak yang mati, sawah, ladang, dan perkebunan merekapun juga ludes habis tak tersisa.

Kini mereka harus memulai kembali kehidupan mereka, oleh karena yang harus kita lakuakan mengintrospeksi diri kita masing-masing dan mencoba untuk berbuat lebih baik lagi dalam kehidupan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun