Mohon tunggu...
Arieza Marsella
Arieza Marsella Mohon Tunggu... karyawan swasta -

21 yrs old || a Woman in LDR || born to be Milanisti || Trisakti Economic Graduated ||

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Qurban Mengingatkan Makna Keikhlasan

26 Oktober 2012   08:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:22 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Begitulah cara Allah menguji kita, terkadang Dia ingin tahu seberapa besar keimanan dan cinta kita kepada-Nya, apakah kita masih menomorsatukan Dia atas segala apapun yg fana yg kita miliki?

Melalui kisah diatas kita diingatkan, ketika kita kehilangan sesuatu yg sangat kita cintai, atau ketika kita harus merelakan kepergian sesuatu yg sudah sangat kita jaga begitu lama. Maka tetaplah berbaik sangka, karena sesungguhnya rencana dan ketetapan-Nya maha indah, bahkan lebih dari apa yg kita harapkan.

semakin cepat ikhlas, semakin cepat diganti dengan yg lebih baik.

dan apa ikhlas itu? Ikhlas bukanlah saat kita mengatakan, "aku sudah ikhlas". Pada dasarnya keikhlasan bukan sesuatu yg diucapkan oleh mulut, melainkan dari hati. Saat kita ikhlas, itu berarti kita tidak akan mengungkitnya lagi ke belakang. Saat kita ikhlas, itu berarti saat ada yg membicarakannya, kita sudah mampu meresponnya dengan tersenyum. Senyum keyakinan, bahwa Sang Pencipta akan segera mengganti kesedihan kita dengan kebahagiaan yg berkali lipat.

Saat kita ikhlas, maka tidak akan ada rasa sakit yg dapat menyentuh kita.

Karena kita sudah ikhlas.

Karena kita berbaik sangka pada Allah.

Karena kita percaya Allah akan menggantinya.

Karena kita percaya Allah memiliki rencana yg lebih baik.

Ketika kita telah benar-benar ikhlas...

"Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H. Semoga kita dapat semakin belajar makna keikhlasan dalam hidup dan mengeksistensikannya selalu pada hati sanubari. Dan semoga kita menjadi Haji yg Mabrur serta bisa mengikuti tauladan sakinah keluarga Nabi Ibrahim AS"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun