Mohon tunggu...
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undira Student Semester 6

Master of Accounting Students - NIM 121211095 - Faculty of Economics and Business - Dian Nusantara University - Forensic Accounting - Lecturers: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Skandal Kejahatan Akuntansi di Indonesia-Kasus Skandal PT Delta

20 Juli 2024   09:32 Diperbarui: 20 Juli 2024   09:33 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


PT. Delta menerapkan kontrol internal yang ketat dan mekanisme pengawasan untuk mencegah terulangnya kecurangan akuntansi. Ini termasuk meningkatkan peran auditor internal, melakukan audit secara teratur, dan menerapkan prosedur yang kuat untuk pelaporan keuangan dan pengungkapan.

Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan


Skandal ini mendorong PT. Delta untuk memperkuat kerangka tata kelola perusahaan. Perusahaan merevisi komposisi dewan direksi, menunjuk direktur independen dengan keahlian di bidang keuangan dan audit. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pengawasan dan akuntabilitas yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.

Reformasi Regulasi


Sebagai respons terhadap skandal, regulator Indonesia memperkenalkan regulasi yang lebih ketat dalam pelaporan keuangan dan tata kelola perusahaan. Reformasi ini termasuk persyaratan wajib untuk pengungkapan, peningkatan sanksi terhadap pelanggaran keuangan, dan peningkatan pengawasan regulator terhadap perusahaan publik.

Kesimpulan


Skandal kecurangan akuntansi PT. Delta menjadi pengingat nyata akan risiko yang terkait dengan kontrol keuangan yang lemah dan kelalaian etika dalam tata kelola perusahaan. Dengan menganalisis kasus ini melalui pendekatan 5W+1H, kita mendapatkan wawasan tentang motivasi, metode, dan konsekuensi dari kecurangan akuntansi dalam lanskap korporat Indonesia. Pelajaran yang dipetik dari kasus ini menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan regulasi yang kuat dalam menjaga kepercayaan investor dan memastikan integritas pasar keuangan.

Sebagai kesimpulan, pengalaman PT. Delta menggarisbawahi perlunya perusahaan menjaga standar etika yang tinggi, memperkuat kontrol internal, dan mematuhi persyaratan regulasi untuk mengurangi risiko kecurangan akuntansi dan melindungi kepentingan pemangku kepentingan. Melalui langkah-langkah proaktif dan komitmen terhadap transparansi, perusahaan dapat membangun ketahanan dan kepercayaan di tengah tantangan yang terus berkembang dalam lingkungan bisnis global. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun