Mohon tunggu...
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undira Student Semester 6

Master of Accounting Students - NIM 121211095 - Faculty of Economics and Business - Dian Nusantara University - Forensic Accounting - Lecturers: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecurangan Akuntansi yang Ditemukan oleh Auditor Pada PT XYZ Selama 5 Tahun Terakhir

17 Mei 2024   20:56 Diperbarui: 17 Mei 2024   20:57 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar; riyas fitrianingsih

Kecurangan dalam sistem akuntansi merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan merusak reputasi perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, pendekatan yang holistik dan terstruktur diperlukan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana pendekatan SPOK (Sumber, Proses, Orang, Kontrol) dapat diterapkan untuk mencegah kecurangan dalam lima siklus utama dalam sistem akuntansi: Sales dan Accounts Receivable, Purchases dan Accounts Payable, Human Resources dan Payroll, Inventory dan Storage/Warehousing, serta Capital Expenditures.

Sumber kecurangan dapat berasal dari berbagai aspek dalam setiap siklus akuntansi. Dalam konteks Sales dan Accounts Receivable, praktik kecurangan dapat melibatkan pemasukan penjualan palsu atau manipulasi catatan piutang. Dalam hal ini, kecurangan dapat terjadi melalui berbagai skema seperti penjualan fiktif atau pengakuan pendapatan yang tidak benar (Larson, 2019).

Pada tingkat proses, penting untuk memiliki kontrol internal yang kuat untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan. Misalnya, dalam siklus Purchases dan Accounts Payable, proses verifikasi faktur dan pembayaran yang ketat dapat mengurangi risiko kecurangan seperti penipuan vendor atau pembayaran ganda (Romney & Steinbart, 2020).

Aspek orang mencakup pelatihan karyawan tentang etika bisnis dan pentingnya kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan. Dalam siklus Human Resources dan Payroll, karyawan yang terlibat dalam pengelolaan gaji dan manajemen sumber daya manusia harus diberikan pelatihan reguler tentang tata kelola yang baik dan pengendalian internal (Singleton et al., 2021).

Kontrol internal yang efektif adalah kunci untuk mencegah kecurangan dalam sistem akuntansi. Dalam siklus Inventory dan Storage/Warehousing, pengendalian fisik seperti penghitungan siklus inventarisasi rutin dan penguncian barang berharga dapat membantu mencegah pencurian atau manipulasi persediaan (Albrecht et al., 2019).

Dari nilai kerugian kecurangan yang dihitung, analisis dapat dilakukan untuk menentukan nilai tertinggi, terendah, dan rata-ratanya. Hal ini memberikan wawasan yang berharga bagi manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol internal dan kebutuhan untuk perbaikan lebih lanjut.

Dalam konteks teori COSO, perusahaan dapat memperbaiki sistem mereka dengan mengadopsi kerangka kerja yang disarankan oleh COSO. Ini melibatkan identifikasi risiko, penilaian kontrol yang ada, dan penerapan langkah-langkah perbaikan yang sesuai berdasarkan prinsip-prinsip COSO (COSO, 2013).

Dengan mengambil pendekatan SPOK dan memperhatikan prinsip-prinsip COSO, perusahaan dapat memperkuat sistem akuntansi mereka dan mengurangi risiko kecurangan secara signifikan.

Kesimpulan: Mencegah kecurangan dalam sistem akuntansi merupakan tantangan yang kompleks namun krusial bagi keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan. Dengan menerapkan pendekatan SPOK dan memperhatikan prinsip-prinsip COSO, perusahaan dapat membangun kontrol internal yang kuat dan mengurangi risiko kecurangan dengan efektif.

Daftar Referensi:

- Albrecht, W. S., Albrecht, C. O., Albrecht, C. C., & Zimbelman, M. F. (2019). Fraud examination. Cengage Learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun