Candi Gedong Songo dan Sejarahnya
Candi Gedong Songo adalah salah satu destinasi wisata yang menarik di Jawa Tengah. Terletak di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, kompleks candi ini berada di lereng Gunung Ungaran dengan ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut.Â
Candi Gedong Songo merupakan peninggalan sejarah kerajaan Hindu Wangsa Syailendra yang dibangun pada abad ke-9. Nama Gedong Songo berarti "bangunan sembilan" dalam bahasa Jawa, karena terdiri dari sembilan candi yang tersebar di kawasan seluas 8 hektar.
Candi Gedong Songo menawarkan pesona alam yang luar biasa indah. Dari sini, pengunjung bisa menyaksikan panorama Kota Semarang, Laut Jawa, dan Gunung Merbabu dari ketinggian. Udara di sini sangat sejuk, berkisar antara 19-27 derajat Celsius.Â
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan hijau pepohonan, rumput, dan bunga yang menghiasi sekitar candi. Di pagi atau sore hari, kabut tipis sering menyelimuti candi, menambah kesan mistis dan romantis.
Selain keindahan alam, Candi Gedong Songo juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Candi-candi di sini memiliki arsitektur yang unik dan berbeda-beda.Â
Candi pertama adalah candi terbesar dan terlengkap, dengan bentuk segi empat dan memiliki empat buah gapura. Candi kedua adalah candi terkecil, dengan bentuk bulat dan memiliki satu gapura. Candi ketiga adalah candi yang paling tinggi, dengan bentuk segi delapan dan memiliki delapan buah gapura. Candi keempat adalah candi yang paling rendah, dengan bentuk segi enam dan memiliki enam buah gapura. Candi kelima adalah candi yang paling jauh dari pintu masuk, dengan bentuk segi lima dan memiliki lima buah gapura. Candi keenam hingga kesembilan berada di lokasi yang lebih tinggi dan sulit dijangkau, sehingga jarang dikunjungi oleh pengunjung.
Di sekitar kawasan Candi Gedong Songo, terdapat beberapa sumber mata air panas yang mengandung belerang. Air panas ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan rematik.Â
Pengunjung bisa mandi air hangat di kolam-kolam yang disediakan atau di sungai-sungai kecil yang mengalir di sekitar candi³. Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas lain seperti berkuda, berkemah, bersepeda, atau berburu foto di taman-taman bunga yang cantik.
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Candi Gedong Songo
Untuk masuk ke kawasan Candi Gedong Songo, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 pada hari biasa dan Rp15.000 pada akhir pekan. Harga tiket ini berbeda untuk wisatawan domestik dan mancanegara.Â
Jika pengunjung ingin menaiki kuda untuk mengelilingi candi, harus membayar tarif tambahan sesuai dengan jarak tempuh per candi³. Candi Gedong Songo buka setiap hari mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00².
Cara Menuju ke Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Semarang atau sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Ada beberapa cara untuk menuju ke lokasi wisata ini, yaitu:
- Menggunakan kendaraan pribadi. Pengunjung bisa mengendarai mobil atau motor dari Kota Semarang menuju arah Bandungan melalui Jalan Raya Semarang-Solo. Setelah sampai di Bandungan, ikuti petunjuk arah menuju Candi Gedong Songo yang berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota Bandungan.
- Menggunakan kendaraan umum. Pengunjung bisa naik bus jurusan Semarang-Solo atau Semarang-Magelang dan turun di Terminal Bandungan. Dari sana, bisa naik ojek atau angkot menuju Candi Gedong Songo dengan tarif sekitar Rp10.000-Rp15.000 per orang.
Fasilitas yang tersedia di Candi Gedong Songo antara lain adalah:
- Area parkir kendaraan yang luas
- Pusat informasi
- Gazebo
- Taman
- Spot foto kece
- Warung wisata
- Pusat oleh-oleh dan souvenir
- Wahana permainan seru
- Kolam air panas belerang
- Area berkuda
- Area camping
- Ayanaz Songo, tempat menikmati pemandangan alam dari atas gunung
Tips Wisata di Candi Gedong Songo
Agar wisata di Candi Gedong Songo lebih menyenangkan dan aman, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diikuti oleh pengunjung:
- Membawa pakaian hangat atau jaket, karena suhu di sini bisa sangat dingin, terutama di pagi atau sore hari.
- Membawa alas kaki yang nyaman dan kuat, karena jalur menuju candi-candi cukup menanjak dan berbatu.
- Membawa bekal makanan dan minuman, karena fasilitas warung atau kantin di sini masih terbatas.
- Membawa kamera atau handphone yang memiliki kualitas foto yang baik, karena pemandangan di sini sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.
- Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak candi-candi.
- Menghormati nilai-nilai sejarah dan budaya, dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas atau mengganggu ketenangan di kawasan candi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H